SuaraSulsel.id - Kasus Covid-19 di Indonesia diprediksi mengalami gelombang ketiga setelah libur natal dan tahun baru. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut momen ini akan jadi ujian bagi Indonesia.
"Ujiannya Januari-Februari. Ujiannya itu Nataru (natal dan tahun baru) di situ. Kita harus hati-hati. Presiden juga minta kita waspada," kata Budi di Makassar, Selasa, 2 November 2021.
Ia mengatakan, Indonesia berkaca dari Singapura dan Israel. Tingkat vaksinasi mereka sampai 80 persen, namun masih dihantam gelombang ketiga.
Bandingkan dengan Indonesia yang realisasi vaksinasinya saja baru 70 persen. Makanya vaksinasi dipercepat agar herd immunity bisa terbentuk.
Setidaknya, kata Budi, herd immunity bisa jadi senjata bagi seseorang jika terserang Covid-19. Namun bukan berarti tidak tertular.
"Saat ini turun drastis tapi jangan sampai naik lagi. Caranya pakai masker, ngumpul jangan padat kemudian dites cepat. Sebenarnya penyakit gini kalau kita bisa survilans kita bisa lewat," tambahnya.
Ia pun meminta agar Sulsel bisa mempercepat vaksinasi untuk orang lanjut usia (lansia). Menurutnya ini yang bahaya jika mereka terjangkit Covid-19.
"Yang paling penting adalah vaksin lansia karena risikonya paling fatal kalau dikena. Kita harus melindungi lansia, vaksin cepat karena saat ini masih 40-50 persen," ungkapnya.
Budi juga mengimbau agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan. Menurutnya, Covid bisa dikendalikan asal masyarakat disiplin prokes.
Baca Juga: Bosowa Ambil Kembali Lahan di Tanjung Bunga, Pemkot Makassar Kena Prank?
"Penyakit ini bisa diatasi tergantung masyarakat. Kalau disiplin prokes bisa dikendalikan. Kalau tidak disiplin, tidak waspada itu yang bahaya. Teman wartawan bantulah edukasi masyarakat," ujarnya.
Itulah kenapa masyarakat harus tetap menjalani PCR untuk semua moda transportasi. Menurutnya, banyak masyarakat yang bepergian, namun tidak disiplin.
"Di Indonesia kadang kurang kita disiplin. Sehingga banyak testing yang harus dilakukan untuk penerbangan, perjalan darat," ujar Budi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Arman Bausat menambahkan realisasi vaksinasi di Sulsel saat ini baru 41 persen dari target 7 juta jiwa.
Mereka menargetkan vaksinasi bisa menyasar 1.000 orang dalam sehari. 14 kabupaten/kota saat ini realisasinya sangat rendah. Ini yang akan digenjot.
"Vaksinasi lansia yang paling rendah kecuali Toraja yang cukup tinggi," ujar Arman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pelajar SMA di Kota Makassar Tewas Kena Tembak
-
'Sudah Lama Saya Marah!', Profesor Unhas Bongkar Sejarah Lahan di Tanjung Bunga
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar