SuaraSulsel.id - Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menghadiri Giat Dukungan Psikologis bagi anak-anak terdampak Covid-19. Bertempat di Aula Andi Mapppaoddang Mapolda Sulsel, Selasa (02/11/2021).
Anak-anak ini merupakan yatim dan piatu. Dimana orang tua mereka meninggal dunia akibat Covid-19.
Sebanyak 59 anak terdampak Covid 19 dan penyandang disabilitas yang berasal dari Kota Makassar dan sekitarnya dihadirkan dalam acara tersebut.
Dalan kegiatan bertema "Peduli Anak Indonesia Tangguh," turut hadir Kasdam XIV Hasanuddin, para PJU Polda Sulsel, Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel, Kepala Dinas terkait dan Pimpinan Bank BRI Cabang Makassar.
Acara yang digelar secara virtual serentak di seluruh Indonesia dipusatkan di Mabes Polri dan dihadiri langsung oleh Kapolri, Panglima TNI, Menteri Sosial dan Menteri P3A.
Dalam sambutannya usai giat virtual dari Mabes Polri, Kapolda Sulsel menyampaikan bahwa giat ini merupakan wujud kepedulian terhadap anak yatim atau piatu dan penyandang disabilitas. Sekaligus memberikan pendampingan psikologis dan berperan sebagai orang tua asuh. Agar pendidikan maupun kehidupan mereka tetap bisa terjamin dengan baik.
"Giat ini sebagai bentuk kepedulian bagi anak-anak terdampak Covid-19, sebagai bagian tanggung jawab kita. Dalam memberi psikologis sosial dan perhatian khusus kepada anak yang terdampak Covid-19," ucap Merdisyam.
Kabidhumas Polda Sulsel Kombes Pol E. Zulpan mengatakan, Polda Sulsel berkolaborasi dengan pihak terkait menginisiasi upaya pemulihan psikososial terpadu. Bagi anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.
“Iya benar, pada hari ini telah dilaksanakan kegiatan dukungan psikologis bagi anak-anak yang terdampak Covid-19, juga diberikan paket sembako dan paket dari BRI,” ujar Zulpan.
Baca Juga: WALHI Sulsel: PLTMH Ma'Dong Toraja Utara Langgar Tata Ruang dan Hak Rakyat
Gencar Vaksinasi
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Arman Bausat menambahkan, realisasi vaksinasi di Sulsel saat ini baru 41 persen dari target 7 juta jiwa.
Mereka menargetkan vaksinasi bisa menyasar 1.000 orang dalam sehari. 14 kabupaten/kota saat ini realisasinya sangat rendah. Ini yang akan digenjot.
"Vaksinasi lansia yang paling rendah kecuali Toraja yang cukup tinggi," ujar Arman.
Arman menjelaskan vaksinasi di Sulsel selama ini hanya berfokus di perkotaan. Sementara masyarakat di pesisir dan desa terabaikan.
Dari data masyarakat yang sudah divaksin yakni 40 persen itu, mereka adalah penduduk perkotaan baik di provinsi maupun kabupaten. Sementara masyarakat di pedesaan tidak tersentuh sama sekali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel