SuaraSulsel.id - Warga Kelurahan Pinasungkulan, Kecamatan Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara terancam kehilangan tempat tinggal. Jika lahan mereka dijadikan tambang emas.
Kelurahan Pinasungkulan memiliki luas 2.577 Ha. Menurut data Badan Pusat Statistik Bitung tahun 2018. Rencananya akan beralih fungsi menjadi wilayah tambang emas dari PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN).
Namun sejumlah warga menolak menjual lahan mereka. Karena harga yang ditawarkan perusahaan sangat rendah.
Mengutip BeritaManado.com -- jaringan Suara.com, perusahaan hanya mampu membayar Rp250 ribu per meter. Sementara warga mau menjual dengan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta per meter. Dengan alasan kandungan emas di Kelurahan Pinasungkulan masuk kategori di atas premium alias high grade.
Warga sendiri mengajukan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta per meter untuk ganti rugi lahan, Mengingat kandungan emas yang akan dikeruk PT MSM/TTN di lokasi itu jauh lebih menguntungkan.
Terkait rencana memperluas wilayah eksplorasi hingga ke Kelurahan Pinasungkulan tidak ditampik Camat Ranowulu, Dolfie Rumampuk.
Dolfie membenarkan jika sudah ada peta Kelurahan Pinasungkulan yang baru menyesuaikan dengan rencana memperluas wilayah eksplorasi PT MSM/TTN.
“Saya sudah lihat peta rencana perpindahan Kelurahan Pinasungkulan itu, sudah digambar. Malahan tata lahan sampai dengan lokasi gambar rumah ibadah, kantor kelurahan sudah ada,” kata Dolfie.
Namun sayangnya, Dolfie sendiri mengaku belum tahu pasti kapan proses relokasi itu akan dilakukan.
Baca Juga: 10 Penyelenggara Pemilu di Sulawesi Utara Akan Menjalani Sidang DKPP
“Untuk eksekusinya saya belum tahu, yang jelas rencana untuk relokasi Kelurahan Pinasungkulan sudah ada,” katanya.
Sementara itu, Superintendent Public Relation External Relation PT MSM/TTN, Hery Inyo Rumondor saat dikonfirmasi sejumlah media menyatakan pihaknya belum ada rencana untuk merelokasi Kelurahan Pinasungkulan.
“Dari perusahaan belum ada keputusan soal itu dan relokasi sendiri juga masih dalam kajian,” kata Hery.
Dari data, Kelurahan Pinasungkulan sendiri dihuni 214 KK, 764 jiwa terdiri dari laki-laki 395 orang dan perempuan 369 orang dengan delapan RT.
Selain pemukiman, sejumlah fasilitas publik seperti TK Satap + SDN Pinasungkulan, SMP Satap, Pustu, Polindes, Rumah Dinas Guru, Resting Area, PAUD Sion Tinerungan dan Kantor Lurah bakal hilang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Anak Muda Rentan Stroke? Dokter Ungkap Faktor Pemicu yang Sering Diabaikan
-
1.345 Rumah Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!