SuaraSulsel.id - Sejumlah fakta mengejutkan terungkap di sidang lanjutan Nurdin Abdullah. Terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Pemprov Sulsel.
Salah satunya diungkap oleh saksi bernama Syamsul Bahri. Mantan ajudan Nurdin Abdullah.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Zainal Abidin menanyakan soal aliran dana rekening milik terdakwa Nurdin Abdullah. Ia pun menanyakan soal transferan duit ke seseorang bernama Emry alias Mahi dari rekening Nurdin.
Syamsul kemudian menjelaskan Mahi adalah seorang wartawan. Nurdin Abdullah pernah memintanya untuk mentransfer duit ke wartawan tersebut.
Baca Juga: Jaksa KPK Ingin Buktikan Pembangunan Masjid Nurdin Abdullah Langgar Aturan
Namun Syamsul mengaku tak kenal dekat dengan Mahi. Setahu saksi, Mahi ini bekerja di salah satu media di Jakarta.
"Tapi nama medianya saya sudah lupa. Saya tahunya dia wartawan kerja di Jakarta tapi orang sini (Sulsel)," ujar Syamsul.
Saat itu, kata Syamsul, Nurdin Abdullah memintanya untuk menghubungi pimpinan Bank Mandiri Cabang Panakkukang bernama Ardi. Ardi diminta untuk mentransfer duit sebesar Rp25 juta ke rekening Emri atau Mahi.
"Tapi jadinya saat itu ditransfer hanya Rp15 juta. Soal tujuan kenapa ditransfer juga saya tidak tahu. Saya hanya jalankan perintah saja," tutur Syamsul.
Rekening Pembangunan Masjid
Baca Juga: Preman Kampung Tantang Duel Wartawan di Manapun, Ketua PWI Tak Terima dan Lapor Polisi
Fakta lain yakni transferan duit ke rekening panitia pembangunan masjid di Kawasan Pucak Maros. Ada uang Rp300 juta yang ditransfer ke rekening tersebut dari rekening Bank Mandiri atas nama Sulsel Peduli Bencana.
Awalnya, kata Syamsul penjaga taman bernama Maswandi menyerahkan buku rekening Sulselbar tersebut. Saat itu mereka sedang melakukan kunjungan ke kawasan Pucak di Maros.
Kepada Syamsul, Maswandi mengaku buku rekening itu diminta Nurdin untuk diberikan kepadanya. Namun buku rekening tersebut atas nama panitia pembangunan masjid di kawasan Pucak, Maros, bukan atas nama pribadi.
"Jadi saya lapor ke pak NA. Ini buku rekening apa pak, dia bilang itu rekening untuk pembangunan masjid," ujar Syamsul.
Nurdin Abdullah kemudian menyuruh Syamsul agar memberitahu Ardi untuk mengisi rekening tersebut. Ardi diperintahkan mentransfer Rp300 juta.
Setahu Syamsul, uang Rp300 juta yang ditransfer ke rekening masjid itu berasal dari rekening Sulsel Peduli Bencana. Karena Ardi sempat melaporkan bahwa sisa saldo di rekening Peduli Bencana masih ada Rp2 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Yamaha Scorpio Z Terlahir Kembali: Harga Mulai Rp30 Juta, Mesin Seirit Supra X 125
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Tetap Sehat dan Terlindungi
- Pengamat Bola Internasional Blak-blakan Kualitas Mees Hilgers di Belanda: Bek Bagus tapi Dia...
Pilihan
-
Kakang Rudianto dan Malik Risaldi Cetak Sejarah di Hadapan Bruno Fernandes
-
Mees Hilgers Lempar Senyum Kawanua Saat Tiba di TC Timnas Indonesia
-
Google News Showcase Resmi Hadir di Indonesia
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang di Bawah Terik Matahari
-
Ray Dalio Diisukan Mundur dari Danantara, Ekonom Bocorkan Ada Masalah Serius
Terkini
-
Menyambut Idul Adha 1446 H: Hilal Sudah Terlihat di Langit Aceh?
-
Sejarah Koperasi di Dunia: Dari Revolusi Industri Hingga Era Digital
-
Waspadai TBC pada Anak: Gejala, Ancaman, dan Pentingnya Deteksi Dini
-
Petani Sulawesi Banjir Rezeki! Harga Kopra Hitam Meroket
-
9 Cara Hemat Listrik di Rumah, Bisa Langsung Kamu Coba!