Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 06:30 WIB
Eks ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri, menjadi saksi di ruang Harifin Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 7 Oktober 2021 [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Empat kontraktor disebut pernah memberi bingkisan ke Nurdin Abdullah. Terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Pemprov Sulsel.

Hal tersebut diungkapkan eks ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri. Syamsul bersaksi untuk Nurdin Abdullah di ruang Harifin Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 7 Oktober 2021.

Syamsul mengaku ada empat kontraktor menitip sesuatu untuk Nurdin Abdullah. Mereka adalah Robert Wijoyo, Haeruddin, Ferry Tanriady, dan Haji Momo.

Pertama kali, kata Syamsul, ia mendapat titipan bingkisan dari Robert Wijoyo. Saat itu Robert mendatangi rumah jabatan untuk bertemu dengan Nurdin Abdullah.

Baca Juga: Kontraktor Sulsel Blak-blakan Jadi Korban Pemerasan Dengan Modus Uang Jaminan

Selesai bertemu, Nurdin Abdullah meminta Syamsul menghubungi Robert. Katanya, ada titipan.

"Saya diperintah menemui Robert, jadi saya telpon ternyata masih di sekitaran Rujab. Kami ketemu di parkiran belakang," ujar Syamsul.

Ia menyampaikan ke Robert bahwa diminta oleh Nurdin Abdullah untuk bertemu. Robert berjanji akan mengabari Syamsul dua hari lagi.

Dua hari berselang, Syamsul dihubungi oleh orang kepercayaan Robert. Mereka janjian ketemu di pinggir jalan, di Jalan Perintis Kemerdekaan.

"Saya lupa namanya siapa. Dia kasih satu kardus sudah dibungkus rapi," ujar Syamsul.

Baca Juga: KPK Duga Nurdin Abdullah Beli Lahan dan Bangun Masjid Pakai Uang Gratifikasi

Awalnya Syamsul meyakini itu uang. Hal tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun kemudian ucapannya diralat.

"Saya hanya perkiraan saja itu uang tapi saya tidak tahu persis isinya apa. Robert hanya bilang ada titipan untuk pak Nurdin. Titipannya satu buah kardus dibungkus rapi," ungkapnya.

Perwira polisi itu menambahkan, kardus tersebut kemudian dibawa ke rumah jabatan. Syamsul sempat melaporkan ke Nurdin Abdullah bahwa titipan dari Robert sudah ada.

Syamsul mengaku tidak sempat membuka bingkisan tersebut. Ia tidak berani jika tidak diperintah Nurdin Abdullah.

"Saya laporkan ke beliau. Dia bilang disimpan saja. Saya simpan di area kamar tidur pribadi pak Nurdin, di atas meja," tukasnya.

Titipan kedua, kata Syamsul diberikan oleh Haeruddin. Nurdin memerintahkan Syamsul menemui Haeruddin pada Januari 2021.

Load More