Misalnya dengan berfokus pada penanaman nilai-nilai budaya dari keluarga atau lingkungan sekitar. Daripada hanya sekadar menyebarkan pengetahuan berupa informasi terkait makanan terbuang saja.
Contoh sederhana dari penelitian, ungkap Lidya, ketika seseorang makan, maka hal yang cukup menentukan apakah ia akan menghabiskan atau tidak menghabiskan makanannya itu karena pertimbangan bagaimana seseorang ini berpikir tentang pandangan orang-orang di sekitarnya.
Entah itu keluarga atau teman dekat. Kalau nanti ia tidak habiskan makanannya kemudian jadi buang-buang makanan. Misalnya dia kemudian merasa bersalah karena keluarga misalnya menilai bahwa membuang makanan adalah sesuatu mubazir. Maka ia akan merasa bersalah dan cenderung menghindari untuk menyisakan makanannya.
Sebaliknya, ketika ia berpikiran bahwa orang-orang di sekitarnya akan menganggapnya rakus atau "balala" ketika ia menghabiskan makanan, ia mungkin cenderung akan menyisakan makanannya.
"Jadi, sebenarnya nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang diajarkan di keluarga dan sekitar kita, misalnya menghargai makanan ternyata cukup menjadi hal yang dapat membantu kita untuk menghindari perilaku membuang makanan ini," kata Lidya.
Dari lima faktor psikologis yang diteliti, semua terkonfirmasi menjadi faktor psikologis yang menentukan perilaku membuang makanan pada generasi Z di Kota Makassar.
"Namun, setelah diurutkan kelima faktor ini yang paling menentukan adalah norma subjektif,"
Lebih lanjut, Lidya menambahkan bahwa karya ilmiah ini berupaya untuk mengangkat topik yang masih cukup jarang dibicarakan dalam ranah ilmiah. Khususnya di Indonesia. Namun sangat dekat dengan keseharian kita.
Karya ilmiah ini sebagai pembuka jalan dan mengenalkan isu makanan terbuang kepada masyarakat agar lebih menyadari persoalan makanan tersebut.
Lidya menambahkan, alasan dirinya termotivasi untuk mengikuti Temu Ilmiah Nasional IPS X 2021 ini karena adanya dorongan dari para dosen. Selain itu juga adanya dorongan dalam diri untuk mencoba pengalaman mengikuti forum nasional dan belajar di forum penelitian yang berhubungan dengan keilmuan psikologi dan persoalan lingkungan.
Baca Juga: Pemerintah Kota Makassar Kirim Tim Bantu Penanganan Bencana di Kabupaten Luwu
“Penelitian ini merupakan karya tugas akhir skripsi sarjana saya, dengan dibimbing oleh Bapak Ichlas Nanang Afandi dan Ibu Triani Arfah dan merupakan hasil diskusi bersama. Nah, untuk persiapan ke forum Temilnas ini, saya kemudian bersama Ibu Triani Arfah berada dalam satu tim," kata Lidya.
Dalam prosesnya lebih banyak dalam penyusunan penelitian sendiri, mulai dari proposal, kemudian pengambilan data kepada 1000 subjek dengan metode kuantitatif, hingga pada proses menganalisis hasil dan pembuatan laporan akhir.
Lidya Fitri Ramadhani mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin berhasil meraih prestasi membanggakan.
Lidya Fitri Ramadhani, mahasiswa angkatan 2016 meraih Best Paper dalam Temu Ilmiah Nasional Ikatan Psikologi Sosial X 2021.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI dan Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, yang mengusung tema “Kontribusi Psikologi Sosial dalam Masalah Lingkungan: Proteksi, Konservasi dan Kualitas Interaksi Sosial”.
Lidya berharap Karya ilmiah ini dapat diterbitkam menjadi artikel di jurnal, sehingga akan lebih banyak yang dapat mengakses. Apalagi di Makassar dan di Indonesia pada umumnya, sisa makanan adalah komposisi sampah yang paling banyak mendominasi dan masuk ke TPA yang tentu akan membawa persoalan baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Taufan Pawe Usul Peradilan Khusus Pemilu: 14 Hari Penyidikan Terlalu Singkat
-
Trans Sulawesi Jalur 'Hitam' Pupuk Subsidi? Polda Sulbar Amankan Ratusan Karung
-
Kisah 6 Orang Makassar Tewaskan 300 Tentara di Thailand
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel