SuaraSulsel.id - Seorang ayah di Kabupaten Kolaka Utara inisial R alias El (38 tahun) ditangkap polisi di Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur. Sebelumnya R dilaporkan anak kandungnya dalam kasus pencabulan.
Pelaku R yang diketahui suka mabuk, kerap melampiaskan nafsu bejatnya kepada anak kandungnya. Peristiwa dilakukan sejak tahun 2016 atau saat korban masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, Kasat Reskrim Polres Kolut Iptu Alamsyah Nugraha mengatakan, kasus rudapaksa ini sudah berulangkali dilakukan pelaku terhadap anak kandungnya sendiri.
"Pertama kali terjadi di tahun 2016 atau saat korban masih berusia 11 tahun. Saat itu, pelaku pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Pelaku kemudian masuk ke dalam kamar anaknya dan mendapati anaknya sedang tidur dan langsung merudapaksa sang anak dibawah ancaman akan dibunuh. Apabila menceritakan perbuatan bejatnya," kata Kasat Reskrim Polres Kolut, Senin (27/9/2021).
Menurut Alamsyah, perbuatan bejat R terus berulang selama 5 tahun. Hingga korban duduk di bangku SMP kelas 2 atau berusia 16 tahun.
Karena sudah tidak tahan dengan kelakuan bejat sang ayah, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi pada bulan Juli 2021.
"Saat dilaporkan, pelaku sudah lebih dulu buron dan kabur ke Bontang, Kalimantan Timur. Setelah berkoordinasi dengan Polres Bontang, Satreskrim Polres berhasil mengamankan pelaku di salah satu rumah kos milik keluarganya di wilayah Kecamatan Bontang Selatan," kata Alamsyah.
Pelaku kemudian diterbangkan dari Bontang ke Kolaka Utara untuk mempertanggubgjawabkan perbuatannya.
Meski demikian, lanjut Alamsyah, pelaku masih mengelak dan enggan mengakui perbuatannya. Serta menolak memberi keterangan atas perbuatannya.
Baca Juga: Perusahaan PHK Karyawan, Warga Tutup Jalan Menuju Lokasi Pembangunan Bandara
"Kasus rudapaksa tersebut kini ditangani penyidik dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kolaka Utara dan korban mendapat pendampingan dari Dinas PPA Kolaka Utara untuk menjaga psikologis korban yang masih dibawah umur," terangnya.
Adapun pasal yang dikenakan yakni pasal 81 ayat 1 dan 3 jo pasal 76 D UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo pasal 64 KUHPidana maksimal ancaman 15 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan