SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menanggapi surat Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam. Husain Syam meminta Pemprov Sulsel sebaiknya mengembalikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muhammad Jufri ke kampus.
Andi Sudirman mengaku, Muhammad Jufri masuk ke Pemprov Sulsel bukan melalui jalur undangan. Ia ikut lelang jabatan yang dibuka tahun lalu.
"Penerimaan Prof Jufri sebagai kepala dinas bukan melalui jalur undangan. Tapi pendaftaran lelang tebuka. Sehingga aturan tetap berlaku. Tanpa syarat kepada yang bersangkutan," ujar Andi Sudirman, Senin, 27 September 2021.
Ia mengaku Muhammad Jufri mengikuti prosedur lelang jabatan saat itu. Sama seperti dengan pejabat lainnya.
Sehingga ia bingung dengan isi surat Rektor UNM. Dia diminta mengembalikan Jufri ke kampus, padahal Jufri sendiri yang ikut lelang.
"Mengembalikan? bukan mengembalikan jika itu masuk sendiri. Kembali kepada yang bersangkutan karena kami internal berposes sesuai mekanisme saja," tambahnya.
Muhammad Jufri memang mengikuti proses lelang jabatan terbuka pada bulan Juli 2020. Saat itu, ada tujuh jabatan lowong yang dibuka, termasuk Dinas Pendidikan.
Ia kemudian dilantik oleh Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel yang kini diberhentikan sementara, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Agustus 2020.
Rektor Universitas Negeri Makassar Prof Husain Syam mengirim surat ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Ia memilih menarik Muhammad Jufri kembali ke kampus dibanding menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, Pejabat Pemprov Sulsel Diminta Ambil Hikmah
Muhammad Jufri sendiri dilantik menjadi Kepala Dinas Pariwisata pada 24 September lalu. Namun, ia tidak hadir secara langsung di Kantor Gubernur Sulsel.
Surat bernomor 4536/UN36/TU/2021 itu dikeluarkan Husain tanggal 27 September 2021. Isinya ada tiga poin dan ditujukan ke Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam suratnya, Husain menegaskan penugasan Muhammad Jufri sebagai Kepala Dinas Pariwisata tidak sesuai dengan kompetensinya di bidang pendidikan. Bukan sekadar mengisi jabatan.
"Saya hanya merekomendasikan dan meminjamkan ke Pemprov Sulsel untuk membantu mengatasi masalah pendidikan sebagai bagian dari pengembangan kualitas SDM, harga diri, harkat dan martabat rakyat Sulsel. Bukan sekadar mengisi jabatan yang ada," tegas Husain.
Menurut Husain, Jufri juga tidak mengikuti pelantikan pada 24 September lalu. Hal tersebut sebagai sikap dari UNM sejak adanya wacana hasil job fit.
"Kami sepakat tidak terima karena tidak sesuai dengan kompetensi dan kepakarannya. Apalagi yang bersangkutan tidak pernah memilih jabatan lain di luar Kepala Dinas Pendidikan selama proses job fit," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?
-
Pemprov Sulsel Dorong Transformasi Digital Lewat Sosialisasi E-Purchasing dan Katalog Versi 6.0
-
Kejaksaan Evaluasi Program Beasiswa di Unhas, Ada Apa?