SuaraSulsel.id - Terpidana kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Sulsel, Agung Sucipto, ternyata pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Suka Miskin Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya, ia mendekam di Lapas Kelas IA Makassar.
Hal tersebut diketahui, saat Agung Sucipto hadir secara virtual. Pada sidang di Ruang Harifin Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 16 September 2021. Agung Sucipto menjadi saksi untuk terdakwa Nurdin Abdullah.
Salah satu narasumber yang enggan disebut namanya mengatakan, Agung Sucipto mengajukan permohonan kepada jaksa. Untuk pindah eksekusi sejak bulan Agustus 2021. Namun baru disetujui tanggal 1 September 2021.
"Resmi jadi tahanan Lapas Suka Miskin sejak 1 September 2021," ujarnya kepada SuaraSulsel.id, Kamis, 16 September 2021.
Ia menjelaskan alasan Agung Sucipto mengajukan pindah. Penyuap Nurdin Abdullah itu disebut merasa tidak nyaman berada di Lapas Kelas IA Makassar.
"Katanya dia tidak nyaman. Dia dicampur sama napidum (narapidana umum) dan sesak. Tapi coba konfirmasi pihak Lapas di sini," tuturnya.
JPU KPK Asri Irwan yang dikonfirmasi membenarkan soal kepindahan Agung. Namun, ia mengaku tidak tahu alasan pengusaha itu pindah.
Yang jelas, permohonan itu disetujui oleh pihak pengelolaan barang bukti dan eksekusi di KPK sejak awal September.
Diketahui, perkara Agung Sucipto inkrah sejak tanggal 26 Juli 2021. Agung Sucipto divonis dua tahun penjara dan denda Rp 150 juta dengan masa subsider empat bulan.
Baca Juga: Pesan Nurdin Abdullah dari Rutan KPK: Tidak Boleh Egois, Pasti Ada Hikmahnya
Agung Sucipto disebut terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut.
Agung Sucipto sendiri disebut melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sidang lanjutan kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek di Pemprov Sulsel kembali digelar, Kamis, 16 September 2021. Sidang dengan terdakwa Nurdin Abdullah menghadirkan sejumlah saksi.
Sidang dipimpin Majelis Ketua Ibrahim Palino menghadirkan delapan saksi. Diantaranya, mantan Bupati Bulukumba Sukri Sappewali, pengusaha Harry syamsudin, Agung Sucipto dan dua orang karyawannya.
Jaksa KPK juga memanggil pegawai Bank BNI, Kadis PU Bulukumba Rudi Ramlan dan salah satu mantan Calon Kepala Daerah Bulukumba, Andi Makkasau.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Makna Mendalam Logo HUT Sulsel ke-356 Terungkap! Ada Pesan Sinergi dan Empat Etnis
-
UNM Tingkatkan Produksi Pertanian Lahan Tadah Hujan dengan Energi Surya
-
Pelajaran dari Palu: 7 Tahun Setelah Bumi Berguncang dan Laut Mengamuk
-
Penggugat Polda Sulsel Rp800 Miliar Cabut Laporan, Ada Apa ?
-
Miris! Guru Pedalaman Tana Toraja Utang Ojek Rp10 Juta Demi Mengajar