Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 11 Agustus 2021 | 17:56 WIB
Bagian Tenggara Benteng Somba Opu dieksvakasi oleh Peneliti Unhas. Kawasan ini disebut sebagai pintu gerbang paling kuat dan sulit dihancurkan pada masanya [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

Presiden Afrika, Nelson Mandela juga pernah menobatkannya sebagai putra Afrika terbaik dan pejuang kemanusiaan. Dikatakan putra Afrika karena Syekh Yusuf pernah diasingkan ke Cape Town, Afrika oleh Belanda.

Di sana, ia tetap berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Syekh Yusuf kemudian meninggal di Afrika pada tahun 1699 di umur 72 tahun.

4. Punya 14 Benteng

Di benteng somba opu, ternyata ada 14 benteng lainnya. Salah satunya bernama benteng Panakkukang.

Baca Juga: Akibat Kompor Meledak, Ratusan Rumah Hangus Terbakar di Makassar

Namun hingga kini, hanya benteng somba opu saja yang tersisa. Itulah kenapa Benteng Somba Opu dikatakan satu-satunya saksi sejarah kerajaan Gowa.

"Bukan hanya Benteng Somba Opu, tetapi juga Benteng Panakukang dan sekian banyak bangunan lainnya yang didirikan di sekeliling pusat kota pada zaman itu ditemukan kembali," ungkapnya.

Beberapa sejahrawan dari Unhas, kata Horst pernah menelusuri lokasi benteng-benteng tersebut dan meneliti arsip-arsip Belanda. Terbuktilah bahwa reruntuhan tembok dan tumpukan batu bata itu adalah sisa pusat kota Makassar pada abad ke-16 dan ke-17.

Saat itu ratusan milyar bantuan dana digelontorkan oleh Pemprov Sulsel untuk meneliti, mengekskavasi, dan akhirnya mulai mendirikan kembali pusat historis kota termasyhur di Sulawesi itu.

"Baru-baru juga Unhas melakukan eksvakasi untuk mencari tulang, namun tidak menemukan apa-apa. Hanya gerabah saja," tambahnya.

Baca Juga: Kebakaran di Kompleks Lepping Kota Makassar Hanguskan 95 Unit Rumah

5. Persatuan Gowa-Tallo

Load More