Lalu pada tanggal 23 Juni di malam hari, Belanda yang dibantu kerajaan Bone di bawah pimpinan raja Arung Palakka dan ksatria Bugis setianya habis kesabarannya. Mereka menyerang lagi dan berhasil menerobos ke dalam benteng.
Meski hujan masih turun dengan deras, mereka mulai membakar dan menjarah gudang, rumah dan istana di dalamnya.
Para pembela benteng berusaha bertahan dengan kukuh di dalam kobaran api reruntuhan benteng. Tetapi akhirnya harus kalah pada sore hari pada tanggal 24 Juni 1669.
Karena terkepung api, Sultan Hasanuddin dan prajurit yang bertahan di ujung tenggara Benteng Somba Opu terpaksa melarikan diri ke benteng Kale Gowa pada pagi hari. Lima hari setelah Somba Opu jatuh ke tangan musuh, Sultan Hasanuddin kemudian turun tahta.
"Benteng itu dihancurkan karena Belanda takut kekuatan kerajaan Gowa," tukasnya.
2. Jalur Perdagangan Internasional
Horst mengatakan Benteng Somba Opu adalah jalur perdagangan internasional pada pertengahan abad ke 16. Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa.
Benteng Somba Opu berkembang menjadi pusat pemukiman bahkan menjadi pusat kota. Penduduk yang tinggal di sekitar benteng tidak hanya merupakan warga Gowa saja, tetapi juga para pedagang dari segala penjuru dunia.
Ada dari Gujarat, Denmark, Inggris, dan Portugis. Pedagang-pedagang tersebut memiliki kantor sendiri bagi kegiatan dagang, mereka juga mendirikan loji.
Baca Juga: Akibat Kompor Meledak, Ratusan Rumah Hangus Terbakar di Makassar
Kantor-kantor tersebut berlokasi di dekat benteng dan memiliki beberapa tempat yang berfungsi sebagai pasar dan pusat keramaian yang berlokasi di muara Sungai Je'neberang di mana kapal-kapal biasa berlabuh.
Sehingga, Benteng Somba Opu dulunya dikenal sebagai pintu menuju kawasan timur Indonesia. Kota yang terletak di selatan Pulau Sulawesi ini memiliki sejarah yang panjang sebagai bandar niaga yang masyhur.
"Tak heran jika Belanda dan kerajaan lain mengincarnya," jelas Horst.
3. Tempat Lahirnya Tokoh Dunia
Tak banyak yang tahu jika Benteng Somba Opu adalah tempat lahirnya tokoh dunia. Salah satunya adalah Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al Makassari Al Bantani atau lebih dikenal Syeikh Yusuf.
Syekh Yusuf adalah seorang ilmuwan, sufi, dan penulis dan komandan pada perang abad ke 17. Ia dinobatkan sebagai pahlawan nasional di era presiden Soeharto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel