SuaraSulsel.id - Sakti Rudy Moha, Komisaris PT Tri mengaku berulang kali mentransfer uang ke Nurdin Abdullah. Uang ditransfer lewat rekening bantuan Covid-19.
Sakti Moha mengaku mentransfer uang Rp 10 juta hingga Rp 20 juta. Namun berulang kali.
"Beliau pernah minta bantu untuk transfer ke rekening. Sekitar dua tiga kali transfer pada tahun 2020. NA meminta untuk mentransfer sekitar Rp 20 jutaan, sekitar lebih dua kali. Kemudian 6 Oktober transfer lagi Rp 10 juta masing-masing dua kali. Ketiga kali transfer Rp 10 juta melalui ATM bantuan Covid," ujar Sakti pada sidang kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Sulsel, Kamis 5 Agustus 2021.
Sakti dan pengusaha lain dihadirkan sebagai saksi di ruang Harifin Tumpa Pengadilan Negeri Makassar, Kamis, 5 Agustus 2021. Ia dimintai keterangan soal aliran dana ke Nurdin Abdullah.
Sakti mengaku sudah kenal Nurdin Abdullah sejak kecil. Mereka dulunya bertetangga. Akrab sampai sekarang.
Sakti pernah diminta mentransfer lagi Rp 300 juta ke Nurdin Abdullah lewat rekening atas nama Nurhidayah. Nurhidayah ini adalah penanggungjawab penyaluran sembako Covid-19 di Sulsel.
Jaksa Penuntut Umum KPK juga menyebut nama Nurhidayah berulang kali disebut dalam BAP. Istri Nurdin Abdullah disebut sempat mentransfer uang berulang kali ke rekening Nurhihdayah. Untuk pembelian perhiasan.
"Kemudian transfer ke Pak Dayat (orang kepercayaan Nurdin) berulang kali. Transfer ke Nurhidayah Rp 300 juta. Nurhidayah ini yang bertugas untuk menyalurkan sembako. Tapi saya tidak menanyakan kegunaan uang untuk apa," beber Sakti.
Diketahui, pada sidang lanjutan terdakwa Gubernur Sulsel non aktif, Nurdin Abdullah itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan tiga orang saksi, masing-masing Dirut Bank Suslelbar Amri Mauraga, Haeruddin yang merupakan pengusaha asal Wajo, dan Sakti Rudhy Moha sendiri sebagai kontraktor serta eksportir talas.
Baca Juga: 3 Saksi Kasus Nurdin Abdullah Mengaku Sumbang Rp 600 Juta Untuk Bangun Masjid
Bantuan Masjid
Kemudian, saksi lain yakni Haeruddin, membeberkan fakta serupa yakni adanya permintaan dana bantuan masjid. Ia mengaku sempat ditelpon oleh Syamsul Bahri saat Nurdin Abdullah kunjungan kerja ke Kabupaten Soppeng. Sayangnya saat itu, ia sedang berada di Makassar.
"Beliau menghubungi saya waktu NA ke Soppeng. Saya ditelpon ajudan NA, Syamsul bahri. Diminta menghadap ke Pak Nurdin. Karena penasaran, saya minta waktu ketemu di rumah jabatan," ujar Haeruddin.
Saat bertemu itu, kata Haeruddin, Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa ia sedang membangun beberapa masjid dan membutuhkan dana cukup besar. Nurdin Abdullah lalu meminta kesediaan Haeruddin menjadi donatur.
Tanpa pikir panjang, Haeruddin mengiyakan. Dia bilang siap memberi Rp 1 miliar.
"Pak NA bilang bagaimana kalau saya dibantu pembangunan masjid. Karena kami banyak mau bangun masjid. Saya jawab siap. Saya ditanya berapa, saya jawab Rp 1 miliar. Itu uang pribadi. Saya niatnya sedekah," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Hamil Muda Jualan Skincare Ilegal, IRT di Kendari Terancam 12 Tahun Penjara
-
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan dari Gubernur Sulsel
-
387 Eks Penderita Kusta Makassar Terima Bantuan Pemprov Sulsel
-
PSM Makassar Usung 'Siri na Pacce' Lawan Persik Kediri: Misi Bangkit dari Keterpurukan!
-
5 Hari Tanpa Makan! Bertahan Hidup Bersama Ambulans Laut Hilang