SuaraSulsel.id - Koordinator Posko Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel, dr Arman Bausat, angkat bicara dan menanggapi pernyataan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar, dr Ardin Sani, yang mengeluhkan lambannya proses penjemputan jenazah Covid-19 oleh Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel. Ia mengaku, timnya sudah maksimal dalam melaksanakan tugasnya.
Arman menjelaskan, tingkat kematian akibat Covid-19 beberapa hari ini cukup tinggi. Bahkan pada hari Sabtu, 24 Juli 2021 lalu, ada 21 kasus kematian yang harus diurus oleh tim.
"Hari Sabtu itu ada 21 kasus kematian. Satu jenazah itu butuh waktu sekitar dua jam. Dan hari ini, kami mengurus sembilan kematian," ujarnya, Selasa, 27 Juli 2021.
Ia mengungkapkan, Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel kewalahan karena harus melayani tujuh rumah sakit milik Pemprov Sulsel. Ditambah rumah sakit swasta yang ada di Makassar.
Baca Juga: Periksa 3 Makelar, Polres Jakbar Temukan Fakta Baru Kasus Kartel Kremasi Jenazah Covid
Karena itu, tentu saja butuh dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Paling tidak, khusus untuk rumah sakit dibawah naungan Pemkot Makassar, termasuk RSUD Daya Makassar.
Arman mengaku, sebelumnya telah melakukan koordinasi langsung dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, agar membantu proses pemulasaran jenazah pasien Covid-19. Dan disetujui, dengan menyiapkan tiga ambulans jenazah.
"Saya sudah berkoordinasi sebelumnya dengan Wali Kota Makassar. Pemkot menyediakan tiga mobil ambulans jenazah, khusus untuk mengantar jenazah dari rumah sakit milik pemerintah kota, dan mengantar jenazah warga Kota Makassar yang meninggal di rumah," jelasnya.
Menurut Arman, peran Satgas Provinsi Sulsel sebenarnya hanya membantu bila diperlukan. Tetapi selama ini, satgas provinsi menjalani peran utama.
"Kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Tapi dengan meningkatnya kasus kematian belakangan ini, tentu butuh dukungan Pemkot Makassar. Apalagi kan sudah dikoordinasikan sebelumnya," pungkasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Geger Kabar Mata Pasien COVID-19 diambil Diam-diam, Video Ditonton Ribuan Kali
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar, dr Ardin Sani, mengeluhkan lambannya proses penjemputan jenazah pasien Covid-19 oleh Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel. Akibatnya, jenazah bisa tertahan 24 jam hingga mengeluarkan bau busuk.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
Terkini
-
Pemprov Sulsel Laporkan Magdalena De Munnik ke Polisi atas Dugaan Dokumen Palsu
-
Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Senin, Begini Caranya!
-
BRI dorong berkelanjutan hingga salurkan Rp796 Triliun untuk Sustainable Finance
-
106 Koperasi Merah Putih Segera Beroperasi di Sidrap
-
Desa BRILiaN Merapi Buktikan Sinergi Alam dan Agrikultur Bisa Dorong Ekonomi Desa