Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 22 Juli 2021 | 15:24 WIB
Wilayah Mamasa di Sulawesi Barat. [Google Maps]

SuaraSulsel.id - Gempa tektonik berkekuatan 5,3 Magnitudo yang terjadi di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis 22 Juli 2021 dini hari tadi dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan.

Bahkan, sampai sekarang aktivitas masyarakat di wilayah tersebut masih terlihat berjalan normal. Tidak ada laporan korban jiwa.

Hal ini diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Mamasa AKBP Indra Widiatmoko. Ia mengatakan gempa berkekuatan 5,3 Magnitudo tersebut terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulbar sekitar pukul 01.30 Wita, dini hari.

Hanya saja, setelah dilakukan pengecekan tidak kondisi yang merugikan masyarakat sampai saat ini.

Baca Juga: 3 Korban Toyota Avanza Ditemukan Meninggal Setelah 3 Hari Pencarian

"Sudah kita lakukan pengecekan tadi pagi, sampai saat ini tidak ada kondisi yang merugikan masyarakat. Kegiatan tetap berjalan normal," kata Indra kepada SuaraSulsel.id melalui sambungan telepon.

Menurut Indra, setelah diguncang gempa berkekuatan 5,3 Magnitudo, gempa susulan di Kabupaten Mamasa, Sulbar memang masih terjadi. Tetapi, tidak ada terjadi peristiwa geologi seperti longsor dan sebagainya.

"Tidak berdampak kepada seperti longsor dan sebagainya. Tadi pagi sudah kita lakukan pengecekan, dan kita sudah sampaikan kepada seluruh jajaran. Tidak ada kendala. Mungkin ada beberapa sedikit saja tapi itu pun tidak mengalami kerugian materil yang parah," kata dia.

"Kalau hasil perhitungan dari BPBD sendiri gempa susulan 10 atau 12 kali. Itu pun dengan skala yang kecil paling 3,1, 2,7, 3,4 Skala Richter (SR)," tambah Indra.

Kata Indra, kondisi di Kabupaten Mamasa, Sulbar setelah diguncang gempa 5,3 Magnitudo tersebut, saat ini tetap kondusif. Kegiatan masyarakat di wilayah itu juga masih berjalan dengan normal.

Baca Juga: Toyota Avanza Penuh Penumpang Terjun ke Sungai, 3 Orang Hilang

Semua ini diketahui setelah melakukan pengecekan di berbagai tempat pagi tadi. Pengecekan dilakukan di pusat perkotaan, pasar, perkantoran-perkantoran.

"Tidak ada dampak yang cukup signifikan. Jadi kegiatan normal," terang Indra.

Untuk korban jiwa sendiri, kata Indra, sampai sekarang juga belum ada yang terdata akibat dampak dari gempa berkekuatan 5, 3 Magnitudo di Kabupaten Mamasa, Sulbar tersebut.

"Korban jiwa tidak ada, mau pun korban material tidak ada. Tapi kita masih melakukan pendataan melalui para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, kalau memang ada. Saya minta untuk didatakan baru kita laporkan nanti. Karena saya dan pak bupati tadi juga sudah ngecek tidak ada," jelas Indra.

Meski aktivitas masih berjalan normal seperti hari-hari biasanya. Namun, kata Indra, pihak BPBD meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik akibat gempa di Kabupaten Mamasa, Sulbar itu.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya kan ada terjadi pengungsian untuk semua. Ini juga sudah disampaikan oleh kepala BPBD bahwa gempa yang terjadi semalam tidak berdampak dan masyarakat diminta tenang. Meski pun ada gempa-gempa kecil mungkin karena di Mamasa adalah terdapat lempeng sesarnya. Jadi gempa itu akan selalu ada dengan skala kecil tidak besar,"

Saat ini, kata Indra, pihaknya masih tetap melakukan pendataan untuk memastikan terkait korban jiwa dan kerugian yang dialami akibat gempa berkekuatan 5, 3 Magnitudo tersebut. Agar segera dilaporkan jika terjadi.

"Pengungsian tidak ada, karena kita juga sudah sampaikan kepada masyarakat bahwa kalau terjadi gempa cukup keluar rumah saja. Standby di di halaman rumah, tidak usah sampai mengungsi. Kalau yang tahun sebelumnya kan terjadi pengungsian, kalau yang ini tidak ada. Kegiatan normal aja," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More