Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 22 Juli 2021 | 14:26 WIB
Peringatan hari Jadi Kabupaten Toraja Utara ke-13 secara virtual, Rabu, 21 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menghadiri hari Jadi Kabupaten Toraja Utara ke-13 secara virtual, Rabu, 21 Juli 2021.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrid dan sederhana ini mengangkat tema: Menyongsong Masa Depan Toraja Utara yang Mandiri, Berbudaya, Berdaya Saing dan Disiplin.

Dalam kesempatan ini, tiga fokus yang menjadi penyampaian dari Sudirman Sulaiman, yakni kesehatan dan Covid-19, infrastruktur, wisata dan pendidikan di Toraja Utara.

Plt Gubernur Sudirman menyebutkan, Pemerintah Provinsi sebagai wakil dari Pemerintah Pusat, selalu mendukung pembangunan di daerah. Di bawah kepemimpinannya, dirinya mengaku tetap berkomitmen pada visi-misi 2018-2023.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ajak Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Suntik Vaksin COVID-19 di Lembang

"Itu semua masih komitmen kami, kami melihat Toraja satu kesatuan wilayah. Bagaimana menjadikan dan membuktikan kepada masyarakat, kita terus membangun dan itu tidak pernah surut sampai detik ini," kata Andi Sudirman Sulaiman.

Ia menyebutkan bahwa Alokasi anggaran (APBD, PEN, PHJD) Provinsi Sulsel sektor infrastruktur di Kabupaten Toraja Utara dari kurun waktu 2019 hingga 2021 sebanyak Rp 356 Miliar.

"Kurang lebih Rp 400 miliar terkucur selama 3 tahun terakhir, 2019-2021. Hal ini mengingat rencana strategis untuk konektivitas Batusitanduk - Sadan, Bua- Rantepao, Palopo - Pantilang - Rantepao serta pembangunan kawasa wisata Toraja Utara.

Infrastruktur jalan ini menjadi penting guna meningkatkan akses dan perekonomian masyarakat yang juga mendukung sektor kepariwisataan di Toraja Utara. Infrastruktur terus digalakkan.

Untuk tahun 2022 tetap akan dilanjutkan untuk akses strategis ini. Mengingat dua wilayah, yakni Toraja dan Luwu Raya terhubung.

Baca Juga: Tiga Komponen yang Bisa Bikin Desa Wisata Makin Go Digital

Belajar dari pengalaman, tahun lalu terputusnya jalur eksisting Palopo-Toraja, menekan distribusi barang dan jasa. Berdampak pada penekanan 40 persen perekonomian di Toraja Utara.

"Itulah kami bedah dengan membuka akses yang fungsional tahun depan. Jadi saya memilih tiga akses itu, satu jalur melalui APBD yakni Batusatanduk-Saddang, satu jalur melalui Bua-Rantepao itu kita intervensi melalui APBN, satu jalur Palopo - Pantilang - Toraja Utara melalui intervensi bantuan keuangan," jelas Sudirman Sulaiman.

"2022 tetap kita akan lanjutkan untuk akses strategis ini mengingat dua Toraja terhubung Luwu Raya tertekan dalam pendistribusian barang dan Jasa sejak jalan Ruas Nasional terputus," tegasnya.

Tentunya, sebut Sudirman Sulaiman, dibutuhkan koordinasi dari kepala daerah kabupaten/kota untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait program apa yang akan dilakukan, demikian juga dukungan yang dapat diberikan.

"Kami berharap bersama Bupati dan Wakil Bupati Torut, DPR-RI, DPRD Provinsi dan kabupaten, bahu-membahu dalam mewujudkan Toraja Utara berkearifan lokal wisata dan aksesibilitas tinggi menuju andalan Sulsel ke depan," pungkasnya.

Load More