SuaraSulsel.id - Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menghadiri hari Jadi Kabupaten Toraja Utara ke-13 secara virtual, Rabu, 21 Juli 2021.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrid dan sederhana ini mengangkat tema: Menyongsong Masa Depan Toraja Utara yang Mandiri, Berbudaya, Berdaya Saing dan Disiplin.
Dalam kesempatan ini, tiga fokus yang menjadi penyampaian dari Sudirman Sulaiman, yakni kesehatan dan Covid-19, infrastruktur, wisata dan pendidikan di Toraja Utara.
Plt Gubernur Sudirman menyebutkan, Pemerintah Provinsi sebagai wakil dari Pemerintah Pusat, selalu mendukung pembangunan di daerah. Di bawah kepemimpinannya, dirinya mengaku tetap berkomitmen pada visi-misi 2018-2023.
"Itu semua masih komitmen kami, kami melihat Toraja satu kesatuan wilayah. Bagaimana menjadikan dan membuktikan kepada masyarakat, kita terus membangun dan itu tidak pernah surut sampai detik ini," kata Andi Sudirman Sulaiman.
Ia menyebutkan bahwa Alokasi anggaran (APBD, PEN, PHJD) Provinsi Sulsel sektor infrastruktur di Kabupaten Toraja Utara dari kurun waktu 2019 hingga 2021 sebanyak Rp 356 Miliar.
"Kurang lebih Rp 400 miliar terkucur selama 3 tahun terakhir, 2019-2021. Hal ini mengingat rencana strategis untuk konektivitas Batusitanduk - Sadan, Bua- Rantepao, Palopo - Pantilang - Rantepao serta pembangunan kawasa wisata Toraja Utara.
Infrastruktur jalan ini menjadi penting guna meningkatkan akses dan perekonomian masyarakat yang juga mendukung sektor kepariwisataan di Toraja Utara. Infrastruktur terus digalakkan.
Untuk tahun 2022 tetap akan dilanjutkan untuk akses strategis ini. Mengingat dua wilayah, yakni Toraja dan Luwu Raya terhubung.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ajak Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Suntik Vaksin COVID-19 di Lembang
Belajar dari pengalaman, tahun lalu terputusnya jalur eksisting Palopo-Toraja, menekan distribusi barang dan jasa. Berdampak pada penekanan 40 persen perekonomian di Toraja Utara.
"Itulah kami bedah dengan membuka akses yang fungsional tahun depan. Jadi saya memilih tiga akses itu, satu jalur melalui APBD yakni Batusatanduk-Saddang, satu jalur melalui Bua-Rantepao itu kita intervensi melalui APBN, satu jalur Palopo - Pantilang - Toraja Utara melalui intervensi bantuan keuangan," jelas Sudirman Sulaiman.
"2022 tetap kita akan lanjutkan untuk akses strategis ini mengingat dua Toraja terhubung Luwu Raya tertekan dalam pendistribusian barang dan Jasa sejak jalan Ruas Nasional terputus," tegasnya.
Tentunya, sebut Sudirman Sulaiman, dibutuhkan koordinasi dari kepala daerah kabupaten/kota untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait program apa yang akan dilakukan, demikian juga dukungan yang dapat diberikan.
"Kami berharap bersama Bupati dan Wakil Bupati Torut, DPR-RI, DPRD Provinsi dan kabupaten, bahu-membahu dalam mewujudkan Toraja Utara berkearifan lokal wisata dan aksesibilitas tinggi menuju andalan Sulsel ke depan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Terungkap! Wanita di Bulukumba Seret Mayat ke Rumah Tetangga Demi Tutupi Hubungan Gelap
-
Ratusan Rumah di Kabupaten Gowa Hancur Diterjang Puting Beliung
-
Terbongkar! Donasi Fiktif di Jalan Raya Makassar: Raup Rp700 Ribu Per Hari
-
Aspirasi untuk Bakal Calon Rektor Unhas: 'Kampus Berdampak' hingga Kemandirian Finansial
-
Alat Ukur Pedagang Pasar di Kota Makassar Ditera Ulang