Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 09 Juni 2021 | 09:29 WIB
Menpan RB Tjahjo Kumolo [ANTARA]

SuaraSulsel.id - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mempersilahkan publik menggugat pertanyaan pilih Alquran atau Pancasila.

Tjahjo bahkan mengaku menyimpan semua rekaman tes wawasan kebangsaan pegawai KPK dari awal sampai akhir.

“Saya nggak tahu. Itu bukan saya. Karena pertanyaan itu, yang saya tahu pertanyaan itu bukan pertanyaan kamu makan apa? Tidak. Ini semacam psikotes yang komprehensif,” kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 8 Juni 2021.

Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, Tjahjo mengaku memiliki rekaman video tes wawasan kebangsaan. Termasuk rekaman suara sejak awal tes hingga akhir.

Baca Juga: Tunggu Nama Wamen dari Jokowi, Tjahjo Kumolo: Sebagai Pembantu Siap Jalankan Tugas

“Kalau mau menguji, silakan diuji, mau gugat. Kami, BKN gunakan pola seperti kalau saya jadi saksi di KPK, videonya rekamannya ada, rekaman suara dari A sampai Z selesai,” kata dia.

Tjahjo menyebut pertanyaan TWK itu dibuat oleh asesor. Asesor itu terdiri atas tim independen.

“Bukan BKN, dari asesor, tim independen,” katanya.

Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap janggal. Sejumlah pertanyaan kepada peserta dinilai telah melecehkan peserta tes. Misalnya perintah kepada peserta tes untuk memilih Pancasila atau Alquran.

Ketua KPK Firli Bahuri pun sudah didesak untuk membatalkan tes TWK tersebut. Namun desakan publik dan sejumlah tokoh masyarakat tidak direspon.

Baca Juga: Teken Perpres, Jokowi Tambah Wakil Menteri buat Menpan RB Tjahjo Kumolo

Begitu pula dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta peralihan status pegawai tidak boleh merugikan pegawai KPK. Tidak membuat 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos tes TWK bisa kembali mendapatkan haknya.

Terbaru, Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun mulai angkat bicara. Ma'ruf Amin menekankan masyarakat tidak boleh membuat perintah untuk memilih antara Pancasila atau Al-quran. Sebab keduanya bukan menjadi hal yang saling bertentangan.

"Kita tidak boleh mempertentangkan Pancasila dan agama, atau perintah memilih Pancasila atau Alquran," kata Ma'ruf dalam acara Bedah Buku Darul Mitsaq secara virtual yang dikutip Suara.com, Selasa (8/6/2021).

Pertanyaan pilih Alquran atau Pancasila terus dipermasalahkan publik. Karena pertanyaan ini dimaknai sebagai upaya mempertentangkan Alquran dan Pancasila.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun bereaksi dengan pertanyaan tersebut. Dalam sebuah sesi webinar, Ma'ruf Amin tegas mengatakan pertanyaan seperti itu tidak boleh disampaikan. Karena Alquran dan Pancasila tidak ada yang bertentangan.

Load More