SuaraSulsel.id - Pertanyaan pilih Alquran atau Pancasila terus dipermasalahkan publik. Karena pertanyaan ini dimaknai sebagai upaya mempertentangkan Alquran dan Pancasila.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun bereaksi dengan pertanyaan tersebut. Dalam sebuah sesi webinar, Ma'ruf Amin tegas mengatakan pertanyaan seperti itu tidak boleh disampaikan. Karena Alquran dan Pancasila tidak ada yang bertentangan.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo pun mempersilakan pihak yang keberatan untuk menggugat pertanyaan itu.
“Saya nggak tahu. Itu bukan saya. Karena pertanyaan itu, yang saya tahu pertanyaan itu bukan pertanyaan kamu makan apa? Tidak. Ini semacam psikotes yang komprehensif,” kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 8 Juni 2021.
Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, Tjahjo mengaku memiliki rekaman video tes wawasan kebangsaan.
“Kalau mau menguji, silakan diuji, mau gugat. Kami, BKN gunakan pola seperti kalau saya jadi saksi di KPK, videonya rekamannya ada, rekaman suara dari A sampai Z selesai,” kata dia.
Tjahjo menyebut pertanyaan TWK itu dibuat oleh asesor. Asesor itu terdiri atas tim independen.
“Bukan BKN, dari asesor, tim independen,” katanya.
es Wawasan Kebangsaan atau TWK yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap janggal. Sejumlah pertanyaan kepada peserta dinilai telah melecehkan peserta tes. Misalnya perintah kepada peserta tes untuk memilih Pancasila atau Alquran.
Baca Juga: Firli Cs Minta Penjelasan Pelanggaran HAM TWK, Komnas HAM Heran: Kami Aja Belum Simpulkan
Ketua KPK Firli Bahuri pun sudah didesak untuk membatalkan tes TWK tersebut. Namun desakan publik dan sejumlah tokoh masyarakat tidak direspon.
Begitu pula dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta peralihan status pegawai tidak boleh merugikan pegawai KPK. Tidak membuat 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos tes TWK bisa kembali mendapatkan haknya.
Terbaru, Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun mulai angkat bicara. Ma'ruf Amin menekankan masyarakat tidak boleh membuat perintah untuk memilih antara Pancasila atau Al-quran. Sebab keduanya bukan menjadi hal yang saling bertentangan.
"Kita tidak boleh mempertentangkan Pancasila dan agama, atau perintah memilih Pancasila atau Alquran," kata Ma'ruf dalam acara Bedah Buku Darul Mitsaq secara virtual yang dikutip Suara.com, Selasa (8/6/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor