SuaraSulsel.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Sulsel selama pandemi Covid-19 mencapai 34.361 orang.
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021 sebesar 5,79 persen. Angka tersebut menurun 0,51 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.
Ia merinci ada 516.709 orang atau sekitar 7,62 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. 34.361 orang diantaranya menganggur.
"Sisanya bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 mencapai 17.702 orang, sementara tidak bekerja karena Covid-19 ada 22.662 orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 mencapai 441.984 orang," kata Yos.
Baca Juga: Komisi Informasi Sulsel Serahkan Hasil Survei IKIP 2021
Penurunan terjadi karena jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2021 ada 4.433.714 orang. Angka itu naik 157.277 orang dibanding Agustus 2020.
"Penduduk yang tercatat bekerja mencapai 4.176.800 orang tahun ini, meningkat 170.180 orang dari Agustus 2020," bebernya.
Sementara, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor Konstruksi (1,50 persen poin). Penurunan terbesar malah terjadi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,80 persen poin.
Yos juga menjelaskan ada 2.601.563 orang 62,29 persen orang yang bekerja pada kegiatan informal sejak tahun 2021. Angka ini turun 1,94 persen poin dibanding Agustus 2020.
"Sehingga persentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 1,98 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 1,25 persen poin dibandingkan Agustus 2020," bebernya.
Baca Juga: Bahaya COVID-19 Masih Mengancam, Wiku: Silaturahmi Virtual Saja
Pelaksana tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menambahkan pengangguran menurun menandakan perekonomian mulai bangkit.
"Pemulihan ekonomi nasional betul-betul kita upayakan di Sulsel. Kita bersyukur angka perekonomian kita mulai membaik walaupun masih ada kontraksi sedikit," sebutnya.
Pemprov, kata Sudirman akan terus memacu aktivitas ekspor. Begitupun dengan investasi, agar kembali menggeliat.
"Kita lakukan segala upaya untuk mendorong ekspor dan investasi kita. Kita yakinkan pengusaha, jangan lagi wait and see di kondisi pandemi sekarang," tukasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat