SuaraSulsel.id - Terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Jeneponto pada peringatan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021 mendatang, berdampak pada jumlah Paskibra.
Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Jeneponto Muh Zainal Arifin mengatakan, alokasi dana untuk pembentukan Paskibra tahun ini, hanya sebesar Rp 200 juta lebih, sehingga hanya akan menggunakan formasi pasukan 8 yang terdiri dari 9 orang Paskibra.
"Untuk tahun ini, kita cuman dianggarkan hanya 8 formasi saja, karena besaran anggarannya sangat minim, yang kita peroleh dari DPRD. Sehingga, dengan munculnya surat edaran, dan saya sampaikan bahwa ini yang harus kita carikan jalan keluar," ungkapnya kepada KabarMakassar.com -- jaringan Suara.com, Kamis 8 April 2021.
Ia menambahkan, Wakil Bupati sudah menyetujui usulan penambahan anggaran. Namun masih dinilai kurang, jika harus melengkapkan formasi Paskibra sesuai dengan edaran Kemenpora tentang jumlah formasi Paskibra lengkap.
"Yang jelas kalau kita dipaksakan memakai formasi penuh otomatis tidak mampu, tidak mampu untuk melaksanakan pasukan 8-17-45 tidak mampu. Karena anggaran yang ada cuman pasukan 8. Karena anggaran yang kita dikasih minim setelah saya lihat juknis dan beberapa referensi kita bisa pakai 8," tambahnya.
Ditanya soal anggaran yang diusulkan saat ini, dirinya enggan memberi tahu. Namun, ia mengaku akan bekerja terlebih dahulu untuk memasukan anggaran maksimal 71 peserta.
Lanjutnya, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 500 juta untuk bisa mengikutkan sebanyak 71 peserta.
"Yah kalau kalkulasi itu yang mau dipakai, yah mungkin tidak jauh kalau mau dipaksakan tanpa keluar karena disitu di DPA ada beberapa rincian, kalau ada anggaran sampai Rp 500 juta untuk 71 orang kita akan berusahan mencukupkan," katanya.
Namun jika memang anggaran tidak bisa bertambah lagi, Muh Zainal Arifin menuturkan Kabupaten Jeneponto mungkin akan menjadi satu-satunya Kabupaten dengan jumlah tim pengibar yang sedikit pada HUT RI ke-76 nanti.
Baca Juga: Uang Palsu Bikin Resah Warga Jeneponto
"Saya takutnya nanti kalau Jeneponto tidak memakai formasi penuh berarti satu-satunya kabupaten di Sulsel yang tidak mengibarkan bendera formasi penuh, masa cuman 8 orang," ungkapya.
Ia menuturkan apapun keputusan nantinya pihaknya akan menjalankan namun tetap akan berdasar pada kemampuan anggaran yang ada.
"Harapan saya, kita di Dispora menerima apapun yang menjadi perintah dari atas. Tapi kalau memaksakan formasi penuh itu sangat berat kita lakukan dengan anggaran minim. Karena yang berat bagi kami adalah penyediaan kostum, terus makan, minum peserta karena dia kan harus dikarantinakan masalah penginapannya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!