SuaraSulsel.id - Komite Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengumumkan penyebab kematian Sulaiman Daeng Tika (50 tahun), warga Kabupaten Takalar.
Komda KIPI mengatakan Sulaiman meninggal bukan karena vaksin Covid-19. Hal ini diketahui berdasarkan hasil investigasi Komda KIPI Sulsel bersama Komite Nasional (Komnas) PP-KIPI.
Pasca mendapat laporan terkait adanya warga Takalar yang meninggal dunia. Setelah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama di Kantor PLN Makassar, pada Senin 15 Maret 2021.
"Berdasarkan hasil diskusi yang terjadi ini tidak ada kaitannya dengan vaksin yang diberikan atau yang diterima pasien. Penyebab kematian diduga karena pasien mengalami stroke hemoragik atau non hemoragik," kata Ketua Komda KIPI Sulsel Dr Hasan dalam jumpa persnya secara daring, Senin 5 April 2021.
Hasan mengungkapkan dari hasil investigasi yang dilakukan, Sulaiman Daeng Tika memang jarang sekali jatuh sakit. Namun, beberapa hari berselang setelah menerima vaksin, Sulaiman mengalami gejala demam.
Akan tetapi, Komda KIPI menegaskan bahwa penyebab meninggalnya Sulaiman Daeng Tika bukan akibat dari vaksin Covid-19 yang telah diterimanya beberapa waktu lalu. Apalagi, gejala demam memang sudah biasa terjadi setelah menerima vaksin.
"Kesimpulan demam awal bisa terjadi karena vaksin. Tapi sembuh saat pasien berolahraga," kata dia.
"Sebenarnya hasil investigasi setelah kita kunjungi rumahnya dan sejumlah tempat. Pasien ini jarang sekali sakit. Keluarga pasien juga menyatakan tidak pernah sakit," tambah Hasan.
Anggota Komda KIPI Martira Maddeppungeng mengungkapkan, setelah mengalami gejala demam, keluarga sempat menolak membawa Sulaiman Daeng Tika ke rumah sakit. Untuk mendapatkan perawatan medis hingga kondisi Sulaiman kritis.
Baca Juga: Positif Covid-19, Danki Brimob di Ambon Meninggal Usai Jalani Vaksinasi
"Keluarga awalnya menolak untuk dirujuk namun akhirnya dirujuk juga saat kondisi pasien sudah dalam keadaan kritis," ungkap Martira.
Dengan kondisi pasien yang sudah kritis tersebut, kata dia, Sulaiman Daeng Tika hanya mendapatkan pertolongan pertama di UGD Rumah Sakit Haji Makassar. Proses penanganan hanya berlangsung sekitar satu jam saja.
Sebab, Sulaiman yang ingin ditangani lebih lanjut telah dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Makassar pada Senin (22/3/2021) pukul 15.10 Wita.
Dari hasil pemeriksaan, kata Martira, penyebab meninggalnya Sulaiman Daeng Tika bukan karena vaksin Covid-19 yang telah diterimanya. Melainkan karena penyakit yang dialami oleh pasien secara tiba-tiba yang ada pada bagian kedua mata pasien.
"Dijumpai ada yang tidak sesuai dengan belahan mata, antara mata kiri dan kanan. Almarhum meninggal bukan karena vaksin. Tapi karena ada penyakit secara tiba-tiba yang berdekatan saat proses vaksin. Bukan karena vaksinasinya ya," katanya.
Diketahui, jenis vaksin yang diterima Sulaiman Daeng Tika merupakan vaksin yang sama, yakni Sinovac. Seperti yang selama ini disuntikan kepada masyarakat Sulsel di sejumlah lokasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
8 Rumah Terbakar di Makassar
-
Bukan Sekadar Seremoni, Andi Sudirman Luncurkan Seaplane hingga Bus Trans Sulsel di HUT RI
-
Upacara HUT ke-80 RI di Sulsel Berlangsung Khidmat, Paskibra Tuntaskan Tugas
-
65 Pendaki Gunung Bawakaraeng Dievakuasi, 1 Nyawa Melayang
-
Hipotermia 'Pembunuh Senyap' di Puncak Gunung, Wajib Diketahui Pendaki