Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 27 Maret 2021 | 11:17 WIB
Doni Monardo ucapkan selamat hari ibu. (Satgas Covid-19)

Budiasi kependekan dari Budidaya Trembesi, nama pemberian Bapak SBY, Presiden Republik Indonesia saat itu. Sampai hari ini Paguyuban Budiasi telah memproduksi lebih dari 20 juta pohon, terdiri dari 150 jenis pohon termasuk tanaman langka, yang dibagikan ke berbagai daerah termasuk Timor Leste.

Beberapa pejabat tinggi negara dan kepala daerah sempat berkunjung ke kebun bibit Budiasi, termasuk Bapak Jokowi, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada Januari 2014.

"Tahun 2017, ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Maluku, Beliau sempat menyinggung soal kebun bibit. Saya jelaskan bahwa kebun bibit masih ada bahkan sudah berkembang, Presiden Jokowi juga meminta saya membuatnya di Maluku," ungkapnya.
 

Alasan Tertarik dengan Trembesi

Baca Juga: Pengurus Pertina Sulsel Akan Dilapor Pencemaran Nama Baik oleh Atlet Tinju

Doni Monardo menyampaikan alasannya tertarik dengan trembesi. Ketika bertugas di Paspampres mulai tahun 2001 dari era kepemimpinan Presiden Gus Dur, Megawati, hingga SBY.

Saat berkunjung ke berbagai daerah. Doni Monardo mengamati di sekitar bangunan pemerintah peninggalan Belanda, setidaknya ada tiga jenis pohon. Yaitu Trembesi, Asam, dan Beringin.

Diperkuat dengan hasil penelitian Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan IPB, yang mengatakan bahwa pohon Trembesi adalah penyerap polutan terbaik.

Satu pohon Trembesi yang lebar kanopinya telah mencapai 15 m, mampu menyerap polutan atau gas CO2 sebanyak 28,5 ton per tahun.

Pohon ini termasuk jenis tanaman “die hard”. Dapat tumbuh di tempat yang tandus dan di tempat yang lembab atau basah, di daerah tropis yang tumbuh hingga ketinggian 600 meter diatas permukaan laut.

Baca Juga: Dituduh Gelapkan Uang, Atlet Tinju Sulsel Dicoret dari Peserta PON

"Oleh sebab itu sangat cocok untuk penghijauan kota," ungkapnya.

Load More