SuaraSulsel.id - Juru Bicara Gubernur Sulsel, Veronica Moniaga, meminta maaf atas insiden pengusiran wartawan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Veronica bilang insiden itu tanpa disengaja.
Veronica mengaku tidak ada perintah khusus untuk melarang wartawan meliput gladi resik pelantikan kepala daerah. Hanya saja memang dibatasi.
"Kadang petugas pengamanan bahasa komunikasinya kurang bagus. Salahkan kami yang di lapangan karena belum mampu mengatur secara proporsional," kata Veronica.
Ia mengatakan pelantikan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu dilakukan demi menjaga amanah Mendagri yang telah mengizinkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menggelar pelantikan secara langsung.
Baca Juga: Sengkarut Lelang Jabatan Kota Makassar, Banyak Campur Tangan Pemprov Sulsel
"Karena kalau jadi klaster kan isunya negatif lagi. Pak Gubernur berupaya memperjuangkan aspirasi kepala daerah yang minta dilantik secara langsung agar lebih sakral," sebutnya.
Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi Sulsel Amson Padolo juga meminta maaf. Ia mengaku tak ada keinginan untuk melarang peliputan.
"Mohon maaf apabila ada miskomunikasi seperti ini. Tidak ada keinginan untuk melarang peliputan, justru kami sangat berharap setiap agenda Pemprov Sulsel diliput teman-teman," kata Amson.
Menurutnya, sesuai juknis dari agenda Kemendagri, pelantikan harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tidak boleh ada kerumunan.
"Kami mohon maaf untuk agenda pelantikan ini. Sesuai juknis dari Kemendagri untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Makanya untuk besok kami memfasilitasi media melalui livestreaming via zoom dan youtube," katanya.
Baca Juga: BKN Kaget Banyak Migrasi Pegawai dari Makassar ke Sulsel : Tak Boleh Asal
Seperti diketahui, gladi resik pelantikan calon kepala daerah di Sulsel digelar tertutup. Media dilarang untuk meliput.
Seorang pengawal pribadi Gubernur bahkan mengusir fotografer yang ingin mengambil gambar.
"Silahkan di luar pak. Sudah mi kita atur. Silahkan berhubungan nanti sama protokol," ujar pria berbaju merah dalam video yang dibagikan sejumlah rekan media tersebut.
Selain dilarang meliput, media juga tidak diperbolehkan masuk dalam kawasan rujab. Mereka diminta untuk tidak melewati gerbang masuk.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi