SuaraSulsel.id - Sengkarut lelang jabatan di lingkup Pemkot Makassar belum usai. Koordinasi antara Pemkot Makassar dan Wali Kota terpilih, Danny Pomanto kian rumit.
Pj Wali Kota Rudy Djamaluddin pun mengaku siap menemui Danny. Tadi pagi, ia mengaku sudah mengutus tim untuk menemui Danny Pomanto di kediaman pribadinya di Jalan Amirullah. Namun, Danny memilih untuk istirahat.
"Kita ingin sekali koordinasi, tadi pagi saya kirim lagi tim kesana untuk hadir, untuk bisa berkomunikasi, tetapi beliau belum dikasi ruang untuk bertemu. Ya, kabarnya beliau istirahat," kata Rudy, Senin (8/2/2021).
Rudy mengutus staf ahli bidang akuntabilitas pemerintahan, Salim Abdul Rahman. Tugasnya untuk menjembatani Danny dan dirinya soal lelang jabatan ini.
KASN sendiri memberikan rekomendasi lelang jabatan dengan syarat harus koordinasi dengan wali kota terpilih. Jika tidak, KASN memilih membatalkan rekomendasi tersebut.
"Jadi saya kontrol Pak Salim. Saya bilang gimana pak, artinya kalau beliau sudah menerima ya, saya kan bisa atur waktu untuk bisa ke sana," tambahnya.
Hingga kini, Pemkot Makassar mencatat lelang jabatan masih sepi peminat. Baru ada lima pejabat yang mengambil formulir sebelum pendaftaran ditutup hari ini.
Proses seleksi mulai dilaksanakan Jumat, 5 Februari 2021 lalu. Sementara pendaftaran dan penerimaan berkas dijadwalkan 6-8 Februari.
"Sudah ada lima orang yang mengambil formulir. Tapi belum ada yang mengembalikannya," kata Sekretaris BPKSDM, Basri Rakhman.
Baca Juga: Danny Pomanto Ancam Ganti Pejabat Hasil Lelang Jabatan Pemkot Makassar
Memang biasanya kata Basri, formulir pengembalian baru biasa dilakukan jelang-jelang penutupan. Ia juga mengaku pihaknya sudah berusaha berkoordinasi dengan Wali Kota terpilih, Moh Ramdhan Pomanto soal lelang ini.
"Saya dengan Pak Salim sudah berusaha menemui Pak Wali Kota Makassar terpilih, pada Jumat pekan lalu. Namun kata penjaga di Amirullah (kediaman pribadi Danny), Bapak sedang ke Jakarta," kata Basri.
Seperti diketahui, rencana lelang jabatan yang akan dilakukan Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin menuai sorotan dan menimbulkan tanda tanya.
Pasalnya, proses seleksi dilakukan menjelang masa jabatannya berakhir. Prosesnya pun sangat cepat. Hanya 10 hari dari mulai pengambilan formulir sampai pengumuman hasil seleksi.
Selain itu, panitia seleksi (pansel) yang dibentuk pun, lebih banyak beranggotakan pejabat dari Provinsi Sulsel.
Diantaranya Ketua TGUPP Sulsel Prof Syamsu Alam sebagai ketua, Direktur LAN, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel Asri Sahrum Said, Kepala BKD Sulsel Imran Jausy, dan mantan Timsel lelang jabatan Pemprov Sulsel, Prof Gagaring.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Usai Nikahi Korban Pemerkosaan, Bripda Fauzan Dipecat Sebagai Anggota Polri
-
Gubernur Sulsel Terima Penghargaan Indonesia's SDGs Action Awards 2025
-
BMKG Rilis 287 Gempa di Sulawesi Utara: Mana Paling Berbahaya?
-
3 Perusahaan Reklamasi Laut Tanpa Izin di Sulawesi Tenggara
-
Kejaksaan Tahan Kepala SMPN 1 Pallangga Gowa, Ini Kasusnya