Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 10 Februari 2021 | 16:21 WIB
Febry Calvin Tetelepta Deputi I Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu 10 Februari 2021 / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melantik lima deputi Kantor Staf Presiden, 22 Juni 2020. Salah satu yang dilantik adalah Febry Calvin Tetelepta. Sebagai Deputi I Kepala Staf Kepresidenan.

Menurut Moeldoko, jabatan deputi di KSP memiliki tanggungjawab sangat besar dalam membantu kerja Presiden dan Wakil Presiden.

Apalagi dalam masa pandemi seperti saat ini. Tentu dibutuhkan kerja keras, cepat, dan tepat untuk menanggulangi persoalan yang ada.

Hari ini, Rabu 10 Februari 2021, Febry mengaku diutus Presiden Jokowi untuk memantau perkembangan pembangunan rel kereta api di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Penyebab Utusan Jokowi Marah Sampai Pukul Meja di Kantor Gubernur Sulsel

Febry menghadiri rapat koordinasi pembangunan proyek kereta api di Kantor Gubernur Sulsel.

Febry Lahir di Ambon, 14 Februari 1969. Memperoleh gelar sarjana filsafat dari Universitas Kristen Indonesia Ambon, dan Magister Hukum dari UKI Jakarta.

Menjadi Tenaga Ahli Utama KSP sejak 2015 membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan.

Pada tahun 2015, Febry juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF). Febry memiliki pengalaman sebagai komisaris pada sebuah perseroan milik swasta.

Febry dilantik menjadi Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi sejak 22 Juni 2020.

Baca Juga: Staf Kepresidenan Marah Pukul Meja di Kantor Gubernur Sulsel

Pelantikan Deputi tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden.
Keputusan Presiden tertanggal 15 Juni 2020, sedangkan pelantikan berlangsung pada hari Senin (22/6).

Kader PDI Perjuangan ini juga pernah mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI pada tahun 2013. Pada tahun 1998 pernah ikut memimpin gerakan mahasiswa memperjuangkan reformasi.

Febry Calvin Tetelepta Deputi I Kepala Staf Kepresidenan / [ Foto KSP ]

Marah dan Gebrak Meja di Kantor Gubernur Sulsel

Febry membuat heboh saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu 10 Februari 2021.

Rapat membahas perkembangan proyek kereta api di Sulsel pun berlangsung tegang.

Febri mengatakan, masalah pembebasan lahan kereta api di Sulsel tidak kunjung rampung.
Tiap tahun, hanya lahan terus yang dibahas. Perkembangan proyek kereta api di Sulsel tidak menunjukkan hasil yang baik.

"Tiap tahun ini masalah, apalagi masalah tanah. Padahal, ini masalah gampang bisa diselesaikan dengan baik. Kacau semua ini. Sorry saya marah karena ini kacau sekali," ujar Febri.

Febri yang mengaku diutus Presiden Jokowi sampai marah dalam rapat. Karena sampai hari ini, masalah kereta api di Sulsel selalu soal. Tidak pernah selesai.

Febri menyebut proyek nasional di Sulsel kacau. Karena pembebasan lahannya masih tidak bisa dituntaskan sampai sekarang.

"Terlalu lama ini masalah. Kita tidak tahu akhirnya akan seperti apa ini (kereta api)," kata Febri sambil menggebrak meja.

Febri mengaku ditugaskan Presiden Jokowi untuk memastikan proyek kereta api di Sulsel berjalan lancar. Termasuk memastikan tidak ada masalah pembebasan lahan. Apalagi, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sudah mendesak ada percepatan.

"Presiden perintahkan ini jalan, bagaimana kita mau kerja baik kalau masalah ini terus. Saya gak ada urusan dengan teknis proyek, gak ada. Saya hanya mau pastikan ini jalan.
Tapi kita semua kayak main-main," keluhnya.

Saat dilantik, Moeldoko mengatakan, formasi deputi yang sudah lengkap, Moeldoko meyakini para deputi bisa menjalankan tugas dengan baik.

Sehingga para deputi dituntut mampu menjalankan transformasi leader yaitu menjadi role model tim kedeputian yang dipimpinnya.

"Seorang deputi harus bisa menciptakan iklim kerja kreatif dan inovatif sehingga timnya dapat memberikan masukan out of the box," ungkap Moeldoko.

Load More