Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 10 Februari 2021 | 15:34 WIB
Ratusan pekerja hiburan malam di Kota Makassar joget-joget di halaman Balai Kota Makassar, Rabu 10 Februari 2021 / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Ratusan pekerja hiburan malam di Kota Makassar menggelar aksi di Balai Kota Makassar, Rabu (10/02/2021).

Mereka bahkan memutar musik Disk Jokey (Dj) di lapangan kantor sambil berjoget.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin.

"Kami sudah dua kali gagal menemui pak Pj Wali Kota. Makanya ini sebagai bentuk protes kami," kata Ketua Asosiasi Hiburan Makassar (AUHM), Zulkarnain Ali Naru.

Baca Juga: Mengenal Tangga Nada, Mulai dari Mayor dan Minor

Menurut Zulkarnain, mereka mengecam kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakarat (PPKM) di tengah pandemi Covid-19. Pengunjukrasa menuntut agar Tempat Hiburan Malam (THM) bisa beroperasi.

"Kami anggap ini tidak adil. Karena jam operasional kita dibatasi. Ada yang buka jam 8 sampai 10 malam itu kan tidak efektif. Kami juga minta tetap Perwali 51 dan 53 itu dijalankan," kata Zulkarnain.

Ia menilai kebijakan PPKM tak berpihak kepada para pengusaha hiburan. Sebab, PPKM hanya membolehkan usaha lainnya beroperasi.

Diketahui, pada aksi sebelumnya pada 13 Agustus 2020 lalu, pihaknya juga hanya diterima oleh Pejabat Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

Ratusan pekerja hiburan malam di Kota Makassar joget-joget di halaman Balai Kota Makassar, Rabu 10 Februari 2021 / [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

Kabid Hubungan antar Lembaga Kesbangpol Makassar, Haeruddin menyebut bahwa Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin tak bisa hadir lantaran mengikuti agenda lain. Rudy harus ke Jakarta untuk mengurus dana hibah Kemenparekraf yang bermasalah.

Baca Juga: Pengakuan Penganiaya Bayi Sampai Babak Belur di Makassar : Ibu Juga Mukul

"Permohonan maaf dari bapak Pj Wali Kota yang sekiranya pada hari ini beliau memang mau menemui, tapi berhubung pada jam 3 subuh ke Jakarta dengan tujuan pencairan dana hibah," kata Haeruddin.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More