Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 14 Januari 2021 | 09:35 WIB
Salah seorang penembak jitu (sniper) saat bertugas menjaga pengamanan selama berlangsungnya peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Senin (20/4).

Anggota Pelopor tidak terima dengan pencopotan Anton Soedjarwo sebagai Komandan Resimen Pelopor. Reaksi anggota Pelopor sungguh di luar dugaan. 

Mereka menggeruduk Mabes Polri yang dipimpin Wakil Komandan Resimen Pelopor AKBP Soetrisno Ilham.

Tuntutan mereka hanya satu yaitu mencabut SK pencopotan Anton sebagai Komandan Men Por.

Anggota Brimob berjaga di depan hotel setelah terjadinya penyerangan terhadap anggota Brimob yang bertugas di kawasan Hotel Ayana, Jimbaran, Bali, Selasa (8/8).

Jika tuntutan itu tidak dikabulkan, pasukan Men Por mengancam akan mengepung Mabes Polri hingga waktu yang tak ditentukan.

Baca Juga: 19 Bulan Anggota Brimob Ini Pergi Tanpa Izin, Tinggalkan Tugas Kantor

Sampai di Mabes Polri, Soetrisno memerintahkan pasukannya menutup seluruh akses ke Mabes.

Ia menempatkan beberapa penembak jitu di beberapa titik strategis.

Para penembak jitu diperintah melepaskan tembakan peringatan kepada siapapun yang keluar dari Mabes Polri. Termasuk Kapolri sekali pun.

Suasana di Mabes Polri penuh ketegangan. Beberapa perwira mencoba keluar dari Mabes Polri.

Hal ini diketahui pasukan Men Por. Penembak jitu langsung beraksi. Mereka langsung melepaskan tembakan peringatan.

Baca Juga: Empat Anggota Brimob Polda Sulsel Dipecat, Ini Pelanggaran Beratnya

Para perwira yang ketakutan masuk kembali ke Mabes Polri. Akhirnya Mabes Polri merespons tuntutan pasukan Men Por.

Load More