SuaraSulsel.id - Pemecatan Ketua RT di Kota Makassar pasca pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar viral di media sosial.
Penyebabnya, Ketua RT yang dipecat menolak dan menuduh lurah yang melakukan pemecatan punya dendam politik.
Lurah Kassi-Kassi Nurdado P pun mengklarifikasi kabar yang beredar terkait pemecatan salah satu ketua RT karena terkait masalah politik.
Sebelumnya, Ketua RT 9/RW 10 Kelurahan Kassi-Kassi, Syahrir Nyarrang, mengungkapkan bahwa dirinya dipecat dari posisi Ketua RT lantaran pilihan politiknya pada Pilkada Makassar 2020.
Lurah Kassi-Kassi Nurdado P pun mengungkapkan, pernyataan itu sebagai hal yang mengada-ada.
Menurut Lurah Nurdado, ada tiga hal yang menjadi pertimbangannya. Sehingga memecat Syahrir Nyarrang sebagai Ketua RT 9/RW 10.
Alasan pertama dan utama yakni, karena dia sudah melakukan penyalahgunaan bantuan sosial pada warganya.
Alasan berikutnya lanjut Lurah Kassi-Kassi, selama menjabat Ketua RT, Syahrir Nyarrang tidak pernah melaksanakan kewajibannya sebagai ketua RT dengan baik, dengan tidak memperdulikan lingkungannya.
Terakhir, Syahrir Nyarrang telah melakukan fitnah dan tidak pernah bisa dia buktikan, kepada Nurdado sebagai Lurah. Lewat sejumlah platform media sosial.
Baca Juga: Meski Prihatin pada Pengeroyoknya, Lurah Cipete Utara Ogah Cabut Laporan
“Ini sama sekali tidak ada kaitannya ke politik. Dari tahun lalu sejak dikembalikan menjadi Lurah Kassi-Kassi, saya sudah berupaya bimbing ini Syahrir Nyarrang, agar bisa lebih baik dan bekerja sesuai tupoksinya sebagai Ketua RT,” ungkap Nurdado, mengutip dari terkini.id -- jaringan suara.com
Apalagi beberapa warganya, ungkap Lurah Kassi-Kassi, juga sudah melaporkan Syahrir Nyarrang. Tentang penyelewengan bantuan sosial yang dilakukan.
Namun karena pertimbangan keluarganya, dan anaknya yang masih kecil, akhirnya warga melunak.
“Saya sangat prihatin sebenarnya dengan ini Syahrir Nyarrang. Namun jika tidak saya tindak tegas, dampaknya akan semakin banyak Syahrir Nyarrang lainnya, yang bisa membuat warga sangat resah dan tidak nyaman,” tegas Nurdado.
Apalagi belakangan ini, Syahrir Nyarrang sudah mulai terlihat sombong dan bertindak semaunya, di luar tupoksi sebagai Ketua RT. Mungkin karena merasa banyak temannya politisi, serta apapun dia lakukan yang penting dapat uang.
“Syahrir Nyarrang sudah berkoar-koar di media, katanya tidak ada haknya lurah memecat RT dan RW, karena dipilih langsung oleh warga. Padahal semua diatur dengam jelas dalam Perwali Nomorr 72 tahun 2016,” tegas Nurdado.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
WTP Bukan Jaminan! Kritik Pedas Zona C Unhas untuk Calon Rektor 2026-2030
-
'Uangnya Dibeli Sabu, Pak!' Pengakuan Jambret Sadis Makassar yang Viral di CCTV
-
9 Tahun Ayah Perkosa Anak di Gowa, Pengakuannya Bikin Polisi Geleng-Geleng Kepala
-
Jembatan Putus Akibat Banjir, 8 Desa di Tojo Una-Una Terisolasi
-
KPID Sulteng Dituding Intimidasi Pers! IJTI Pasang Badan Bela TVRI