Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 16 Desember 2020 | 10:55 WIB
Lurah Kassi-Kassi Nurdado P / [Foto : Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pemecatan Ketua RT di Kota Makassar pasca pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar viral di media sosial.

Penyebabnya, Ketua RT yang dipecat menolak dan menuduh lurah yang melakukan pemecatan punya dendam politik.

Lurah Kassi-Kassi Nurdado P pun mengklarifikasi kabar yang beredar terkait pemecatan salah satu ketua RT karena terkait masalah politik.

Sebelumnya, Ketua RT 9/RW 10 Kelurahan Kassi-Kassi, Syahrir Nyarrang, mengungkapkan bahwa dirinya dipecat dari posisi Ketua RT lantaran pilihan politiknya pada Pilkada Makassar 2020.

Baca Juga: Meski Prihatin pada Pengeroyoknya, Lurah Cipete Utara Ogah Cabut Laporan

Lurah Kassi-Kassi Nurdado P pun mengungkapkan, pernyataan itu sebagai hal yang mengada-ada.

Menurut Lurah Nurdado, ada tiga hal yang menjadi pertimbangannya. Sehingga memecat Syahrir Nyarrang sebagai Ketua RT 9/RW 10.

Alasan pertama dan utama yakni, karena dia sudah melakukan penyalahgunaan bantuan sosial pada warganya.

Alasan berikutnya lanjut Lurah Kassi-Kassi, selama menjabat Ketua RT, Syahrir Nyarrang tidak pernah melaksanakan kewajibannya sebagai ketua RT dengan baik, dengan tidak memperdulikan lingkungannya.

Terakhir, Syahrir Nyarrang telah melakukan fitnah dan tidak pernah bisa dia buktikan, kepada Nurdado sebagai Lurah. Lewat sejumlah platform media sosial.

Baca Juga: Bu Lurah Cipete Utara Prihatin pada 2 IRT Muda Pengeroyoknya

“Ini sama sekali tidak ada kaitannya ke politik. Dari tahun lalu sejak dikembalikan menjadi Lurah Kassi-Kassi, saya sudah berupaya bimbing ini Syahrir Nyarrang, agar bisa lebih baik dan bekerja sesuai tupoksinya sebagai Ketua RT,” ungkap Nurdado, mengutip dari terkini.id -- jaringan suara.com

Apalagi beberapa warganya, ungkap Lurah Kassi-Kassi, juga sudah melaporkan Syahrir Nyarrang. Tentang penyelewengan bantuan sosial yang dilakukan.

Namun karena pertimbangan keluarganya, dan anaknya yang masih kecil, akhirnya warga melunak.

“Saya sangat prihatin sebenarnya dengan ini Syahrir Nyarrang. Namun jika tidak saya tindak tegas, dampaknya akan semakin banyak Syahrir Nyarrang lainnya, yang bisa membuat warga sangat resah dan tidak nyaman,” tegas Nurdado.

Apalagi belakangan ini, Syahrir Nyarrang sudah mulai terlihat sombong dan bertindak semaunya, di luar tupoksi sebagai Ketua RT. Mungkin karena merasa banyak temannya politisi, serta apapun dia lakukan yang penting dapat uang.

“Syahrir Nyarrang sudah berkoar-koar di media, katanya tidak ada haknya lurah memecat RT dan RW, karena dipilih langsung oleh warga. Padahal semua diatur dengam jelas dalam Perwali Nomorr 72 tahun 2016,” tegas Nurdado.

Load More