Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 14 Desember 2020 | 15:33 WIB
Kondisi terkini pos polisi di kawasan Patung Kuda yang dibakar saat demo tolak Omnibus Law, Kamis kemarin. (Suara.com/Stephanus Aranditio)

SuaraSulsel.id - Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan, teror bom molotov di Pos Polisi Lalu Lintas di Jalan AP Pettarani terjadi sekitar Pukul 04.30 Wita, Minggu (13/12/2020).

Saat terjadi lemparan, bom molotov tersebut mengenai kaca bangunan pos polisi.

Beruntung, dua anggota polisi yang berjaga di pos ketika itu, tidak menjadi korban ledakan bom molotov. Karena lemparan membuat sejumlah bagian pos terbakar.

"Kebetulan ada dua anggota yang tengah bertugas di dalam. Mendengar pecahan kaca dari arah depan. Kejadiannya cepat. Ada tulisan pos lantas yang terbakar. Ada bekas terbakar di dinding juga," beber Supriady.

Baca Juga: Waspada! Sindikat Besar Perdagangan Perempuan Beroperasi di Kota Makassar

Selain bom molotov, para pelaku juga diketahui melakukan teror dengan cara menuliskan kalimat-kalimat ancaman untuk polisi pada secarik kertas.

"Kata-kata tidak pantas lah kepada polisi, makian begitu. Sementara sudah kita lakukan penyelidikan," katanya.

Bom molotov di kantor DPP Partai Golkar. (dok ist).

Pelaku Lebih dari 2 Orang

Polrestabes Makassar sudah mengidentifikasi pelaku pelemparan bom molotov ke pos polisi di Jalan AP Pettarani, Makassar.

Polisi menyebut pelaku teror Pos Polisi Lalu Lintas berjumlah lebih dari dua orang.

Baca Juga: Remaja 17 Tahun di Makassar Mau Dijual Rp15 Juta ke Pria Hidung Belang

Pos polisi yang dilempari bom molotov terletak di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Kota Makassar.

Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul.

Agus mengatakan, pelaku teror di dua Pos Polisi Lalu Lintas tersebut sudah dapat dipastikan lebih dari dua orang.

"Pelakunya lebih dari dua orang. Kami pastikan lebih dari dua orang," kata Agus saat ditemui di Mapolrestabes Makassar, Jalan Jendral Ahmad Yani, Senin (14/12/2020).

Agus menjelaskan meski para pelaku yang melakukan teror sudah diidentifikasi. Namun ia belum berani mengambil kesimpulan, apakah pelaku yang melakukan teror di pos polisi lalu lintas di Makassar merupakan orang yang sama juga melakukan teror di pos polisi di Kabupaten Gowa.

"Masih kami analisa, karena waktunya hampir bersamaan. Apakah pelaku yang sama di Gowa kemudian di Makassar," jelas Agus.

Agus mengatakan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sampai hari ini tidak ada kendala, tim yang dibentuk masih jalan. Sudah telusuri, kira-kira siapa pelakunya. Ada yang kita identifikasi. Itu sementara kita kejar," terang Agus.

Hingga kini, katanya, polisi sudah memeriksa empat orang saksi. Untuk menyelidiki kasus teror di dua pos polisi lalu lintas itu.

"Yang sudah dimintai keterangan sudah ada empat orang yang ada di TKP. Termasuk (anggota), ada juga warga sekitar," katanya.

Load More