SuaraSulsel.id - Perempuan di Kota Makassar harus meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya, jangan mudah menerima pemberian dan janji dari orang yang baru dikenal.
Seperti yang nyaris menimpa perempuan IN (17 tahun). IN hampir menjadi korban perdagangan manusia, diduga berawal dari masalah ekonomi.
Ketua P2TP2A Kota Makassar Andi Tenri A Palallo mengatakan, kasus yang menimpa korban IN diduga merupakan tindak pidana perdagangan manusia. Menyasar perempuan sebagai korbannya.
"Kasus ini jelas perdagangan manusia. Dari motif, cerita, dan kronologis kemudian bukti yang kami terima dan keterangan korban sekaligus saksi. Apalagi keluarganya masih trauma dan kebingungan harus berbuat apa," kata Tenri kepada SuaraSulsel.id, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: Umurnya Masih 7 Tahun, Anak Perempuan Ini Sudah Dijuluki Terkuat di Dunia
Tenri mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar. Untuk mengungkap kasus yang menimpah perempuan IN tersebut.
Sementara korban, kata Tenri, akan menjalani perawatan di Rumah Aman P2TP2A Makassar. Untuk pemulihan psikis.
"Ini bisa saya pastikan perdagangan manusia. Saya tidak ragu. Makanya saya dan keluarga korban segera melapor resmi. Ini keterlaluan. Ini jaringan besar, pasti," katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul yang dikonfirmasi belum mau berkomentar banyak mengenai kasus perdagangan manusia ini.
"Biar anggota lidik dulu. kalau beritanya diangkat kabur pelakunya," katanya.
Baca Juga: Siapakah Malala Maiwand, Jurnalis Perempuan Afghanistan yang Ditembak Mati?
Korban Berhasil Kabur dari Lokasi Penampungan
Sebelumnya, perempuan IN (17 tahun) asal Kota Makassar berhasil selamat dari sindikat perdagangan manusia.
IN berhasil kabur dari salah satu wisma dekat Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Tempat sejumlah perempuan ditampung. Sebelum dijual ke berbagai daerah.
Waktu di penampungan, korban IN mendengar pembicaraan pelaku L bersama dengan seorang pria melalui sambungan telepon. Menyanggupi akan membayar sebesar Rp 15 juta.
"Ada bahasa Rp 15 Juta, kalau tiba di Dobo, Maluku. Tapi harus layani laki-laki. Di situ marah. Ini L, bilang kenapa. Kau tidak mau dibooking?, ini saja baru foto sudah ditawari Rp 15 Juta," beber Lukman, pria yang mendampingi IN melapor ke polisi.
IN bisa kabur dari wisma setelah berhasil menghubungi kakaknya. Agar segera dijemput dekat Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Kejati Sulsel Selidiki Dugaan Korupsi Program Revitalisasi Kampus UNM Rp87 Miliar
-
Lukisan Purba di Goa Leang-leang Maros Masuk Buku Sejarah Indonesia
-
Polisi Tahan 2 Dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, Dugaan Pelecehan Seksual
-
BRI: Sektor UMKM Mencakup lebih dari 97% dari 65 Juta Pelaku Usaha, Berkontribusi 61% pada PDB
-
UMKM Kuliner Naik Kelas, Binaan BRI Sukses Ekspor Berkat Strategi Pasar Tepat