SuaraSulsel.id - Rosiana Silalahi memandu acara dialog dalam Program Rosi di Kompas TV. Terkait pelaksanaan Pilkada serentak. Menghadirkan Calon Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto dan Munafri Arifuddin.
Awalnya Rosi mengaku sangat cemas dengan kondisi Pilkada di Kota Makassar. Melihat tingginya suhu politik selama pelaksanaan kampanye.
Namun akhirnya Rosi mengaku salut dengan Pilkada Kota Makassar. Karena sudah menunjukkan keadaban dalam berdemokrasi.
Khususnya kepada Calon Wali Kota Munafri Arifuddin alias APPI yang berani mengakui kekalahan.
Kenapa Appi mau dengan cepat mengumumkan kekalahannya? Tanya Rosi.
"Hitungan internal kami sudah menunjukkan tidak mungkin kejar. Kami putuskan kalau dengan cepat nyatakan, artinya memperlihatkan bahwa pilkada telah selesai," kata Appi, Kamis (10/12/2020).
Semakin cepat mengakui, akan semakin cepat meredam pergolakan di masyarakat. Menghindari perpecahan di masyarakat berkepanjangan.
Tidak ada lagi masyarakat Makassar yang terkotak-kotak karena pilkada. Tidak ada lagi pendukung 1,2,3, dan 4. Semua kembali melebur.
"Kita harus perlihatkan itikad baik. Mencari sosok terbaik pemimpin Makassar 5 tahun ke depan," kata Appi.
Baca Juga: KPU Perlu Perbaiki, Ini Catatan Hasil Pemantauan Pilkada Makassar
Setelah melihat data internal di war room posko pemenangan Appi-Rahman, Appi memilih cepat mengakui.
"Merekalah yang terbaik dipilih rakyat Kota Makassar sebagai Wali Kota," kata Appi.
Appi mengaku timnya ingin Makassar tetap kondusif. Semua harus merangkul untuk membantu Wali Kota terpilih membangun Makassar.
Bagaimana tanggapan Danny Pomanto? Sambung Rosi.
"Inilah cara orang Makassar menyelesaikan persoalan. Para petarung ini adalah kesatria. Pak Appi adalah seorang kesatria," ungkap Danny.
Menurut Danny, semua calon yang bertanding di Pilkada sangat mencintai Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
JK Ungkap Alasan Utama Palestina Kalah dari Israel
-
3 Cara Mengatasi Pesan Teks di Grup WA yang Tidak Bisa Diedit
-
3 Desa Tenggelam, Begini Kondisi Proyek Rp4,15 Triliun Bendungan Jenelata Gowa
-
7 Hari Kapal Ambulans Laut Hilang, Pencarian Dihentikan
-
Makassar Tidak Masuk Rekomendasi 7 Daerah Proyek PSEL