SuaraSulsel.id - Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) mengaku legawa dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei. Mereka puas harus berada di posisi kedua.
"Nomor urut 2 kalah dari pasangan nomor urut 1. Dan pada saat ini juga saya sampaikan selamat dan sukses kepada Bapak Mohammad Ramdhan Pomanto dan Ibu Fatmawati Rusdi," kata Appi, Rabu (9/12/2020).
Ia mengaku yakin Kota Makassar di bawah kepemimpinan Danny-Fatma bisa membawa Makassar jauh lebih baik. Mereka pun siap membantu.
"Jikalau kami dibutuhkan untuk ikut membantu di dalam pembangunan Kota Makassar yang sama-sama kita cintai," tegasnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh relawan yang sudah bekerja selama ini. Walau hasilnya belum sesuai dengan harapan.
"Kami telah melakukan yang terbaik pada kontestasi politik di Makassar tahun ini. Tapi jangan membuat ini kita sedih dan berhenti berbuat untuk kota Makassar. Kita akan terus berkontribusi untuk Makassar," harapnya.
Diketahui, Lingkaran Survei Indonesia Denny JA melansir hasil hitung cepat pemilihan Wali Kota Makassar 2020.
Dari hasil hitung cepat itu, LSI mengumumkan Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi yang memenangkan Pilwali Makassar.
"Selamat datang kami ucapkan kepada Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi sebagai pemenang berdasarkan quick count versi kami," kata Direktur Citra Publik Indonesia anak perusahaan LSI, Haggoro Doso.
Baca Juga: Danny Pomanto Salat Dhuha Sebelum Mencoblos, Jalan Kaki ke TPS
Hanggoro mengatakan dari perhitungan Quick Count LSI Denny JA pasangan nomor urut 1 ini mendapat perolehan suara 41,42 persen.
Sedangkan, nomor urut 2 Munafri Arifuddin - Rahman Bando 34,74 persen, pasangan nomor urut 3 Syamsul Rizal - Fadly Ananda 19,07 persen dan yang terakhir pasangan nomor urut 4 Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun NH, 4,76 persen.
Hanggoro mengatakan kemenangan ini berdasarkan data sementara yang sudah masuk. Hingga sore ini, data yang sudah masuk ke LSI sekitar 99,60 persen.
Untuk hitung cepat, LSI mengambil sampel 250 TPS dari total 2.394 TPS di seluruh Kecamatan di Kota Makassar.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan menyebar dengan proporsional. Margin error dalam perhitungan cepat ini sekitar 1 persen.
"Metodologi yang kami gunakan sama di Pilpres lalu. Margin errornya tidak lebih dari satu persen," tegasnya.
Menurutnya, perolehan suara sudah sulit untuk bisa berubah. Perbedaan suara pada pasangan tidak akan signifikan, mengingat margin error hanya sekitar 1 persen. Data yang masuk juga sudah hampir rampung.
"Perubahan pemenang cukup sulit terjadi. Tapi sebaiknya menunggu data sesungguhnya dari KPU," jelasnya
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilwalkot Makassar 2020 sebanyak 901.087 pemilih. Jumlah DPT itu mengalami penurunan jika dibanding pada Pilwalkot 2018 dan Pilpres 2019.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel