Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 05:44 WIB
Videotron depan Kantor Gubernur Sulsel dibakar, Kamis malam (08/10/2020) / Foto : Istimewa

SuaraSulsel.id - Unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar berlangsung ricuh.

Sejumlah pengunjuk rasa yang tidak terima dengan pengesahan UU Cipta Kerja melakukan pengrusakan beberapa fasilitas. Salah satunya videotron di depan Kantor Gubernur Sulsel.

Videotron ini sering digunakan pemerintah provinsi untuk menyiarkan sosialisasi program. Serta iklan layanan masyarakat.

Videotron milik Pemprov Sulsel yang dibakar beroperasi sejak tahun 2019. Dibuat dengan anggaran pemerintah sebesar Rp 900 juta.

Baca Juga: Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo, Disorot Media Asing

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memberikan respons terkait kondisi terkini aksi unjuk rasa yang dilakukan dalam dua hari terakhir ini terkait Omnibus law.

Nurdin mengatakan menghargai aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh yang secara murni memperjuangkan aspirasi rakyat berkait undang-undang tersebut.

"Kami memahami itu sebagai wujud penggilan nurani kecendekiawanan selaku insan kampus," kata Nurdin, Kamis malam, 8 Oktober 2020.

Nurdin mengharapkan aksi tersebut harus betul-betul dijaga. Agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, baik, dan tertib.

"Saya mengharapkan aksi ini harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, tertib, taat aturan dan tidak menjadi anarkis," sebutnya.

Baca Juga: Belum Puas, Buruh Ancam Demo Lagi Sampai Omnibus Law Cipta Kerja Dibatalkan

Terkhusus di masa pandemi Covid-19 ini, Nurdin memohon jangan sampai kegiatan unjuk rasa melupakan protokol kesehatan. Karena dapat berdampak pada kondisi kesehatan masing-masing.

Ia juga mengimbau aparat keamanan agar bisa menjaga aksi unjuk rasa. Ia meminta tidak melakukan tindakan represif atau kekerasan.

"Ini demi terciptanya suasana kondusif, ucapnya.

Load More