SuaraSulsel.id - Ratusan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Kota Makassar yang tergabung dalam Aliansi Unismuh Satu melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (7/10/2020).
Mahasiswa melakukan orasi dan membentangkan spanduk bertulisan kalimat-kalimat penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Mahasiswa yang mengenakan almamater berwarna biru tersebut melakukan aksi dengan membakar ban bekas dan memblokir jalan.
Jendral Lapangan Aliansi Unismuh Satu, Ihwan mengatakan, aksi demo yang dilakukan mahasiswa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan DPR RI. Mahasiswa menganggap UU Cipta Kerja akan membawa dampak buruk bagi kaum buruh dan petani.
Selain itu, alasan mahasiswa bersikeras menolak Omnibus Law karena khawatir budaya-budaya leluhur yang ada pada pendidikan di Indonesia akan dihilangkan.
Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja, 12 Buruh di Tangerang Reaktif Covid-19
Budaya-budaya dari negara asing akan lebih mudah masuk ke dunia pendidikan Indonesia. Yang memiliki landasan pancasila.
Belum lagi, para mahasiswa yang orang tuanya merupakan masyarakat golongan menengah ke bawah akan semakin sulit untuk membayar biaya pendidikan anaknya.
Sebab itu, para mahasiswa menolak keras Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai sebagai klaster di dunia pendidikan dan budaya.
"Itu yang menjadi kekhawatiran kami sebagai mahasiswa sendiri. Saya pikir kalau persoalan dampak kepada mahasiswa cukup berdampak. Maksudnya, ketika orang tua mahasiswa ini merupakan golongan masyarakat ke bawah, maka dia akan berdampak. Karena sesuai dengan upah yang terjadi di pengesahan Omnibus Law itu sesuai dengan jam kerja," jelas Ihwan.
"Kita betul-betul memahami dari undang-undang Omnibus Law ini karena sangat tidak menguntungkan bagi masyarakat bawah, tetapi hanya menguntungkan kaum-kaum elite saja," kata Ihwan.
Baca Juga: Aksi Mahasiswa Kalimantan Timur, UU Cipta Kerja Lambang Matinya Demokrasi
Ihwan mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan hari ini terkait penolakan Omnibus Law rencananya akan dilakukan hingga malam hari.
"Saya pikir untuk hari ini kita akan melakukan aksi sampai malam hari sebagai bentuk konsistensi gerakan kita. Puncaknya tanggal 8 Oktober 2020," katanya.
Pantaun SuaraSulsel.Id, akibat aksi bakar ban mahasiswa arus lalu lintas yang mengarah Makassar menuju Kabupaten Gowa dan sebaliknya Gowa menuju Makassar lumpuh total.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Sinergi Pabrik Tepung Terigu untuk Kesejahteraan Masyarakat Makassar
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak
-
Korupsi Jalur Kereta Api Sulsel, KPK Dalami Hal Ini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati