Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 07 September 2020 | 12:44 WIB
Jalan tol layang pertama di Kota Makassar dinamakan Jalan Tol Ujung Pandang Seksi Tiga dengan nilai investasi Rp 2,2 Triliun / Foto : PT Bosowa Marga Nusantara

SuaraSulsel.id - Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menyambut gembira hadirnya jalan tol layang di Jalan AP Pettarani. Jalan tol layang pertama di kawasan timur Indonesia.

Selain sebagai ikon baru, Rudy juga berharap tol layang menjadi daya tarik baru investasi dan pariwisata di Kota Makassar.

Hal ini diungkapkan Rudy saat bertemu perwakilan PT Bosowa Marga Nusantara di Balai kota Makassar, Senin (7/9/2020).

“Kami sangat mendukung hadirnya tol layang di Kota Makassar. Mengingat ini sudah menjadi kebutuhan mendesak dalam  mendukung mobilitas masyarakat. Baik yang bergerak di dalam kota maupun yang berasal dari luar kota,” ujar Rudy.

Baca Juga: Peserta Pilkada Langgar Protokol Covid 19, Pelantikkannya Bisa Ditunda!

Ia berharap tol layang Pettarani terkoneksi dengan pengembangan jalan tol pesisir selatan yang kini tengah di godok Pemprov Sulsel. Menghubungkan Makassar New Port dengan kawasan industri dan pariwisata di kabupaten-kabupaten yang ada di daerah selatan.

Direktur Teknik dan Operasi PT Bosowa Marga Nusantara Ismail menjelaskan, saat ini perkembangan pekerjaan konstruksi tol layang sudah selesai 91,55 persen.

“Alhamdulillah sudah hampir rampung secara penuh, sisa jalan arteri yang sedang kita selesaikan. Proses layak fungsi juga sudah dilakukan oleh sejumlah pihak terkait, baik itu Kementerian PUPR termasuk juga kepolisian,” ujarnya Ismail.

Jalan tol layang pertama di ibukota Provinsi Sulsel ini dinamakan Jalan Tol Ujung Pandang Seksi Tiga dengan nilai investasi Rp 2,2 Triliun.

Ismail menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo rencana akan ke Makassar bulan depan Oktober untuk meresmikan secara langsung proyek ini.

Baca Juga: Roket Prototipe SpaceX Jalani Uji Coba, Manusia Bisa ke Mars

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono minta pembangunan konstruksi Tol Layang AP Pettarani harus baik dan berkualitas. Sehingga memberikan kenyamanan kepada pengguna tol.

Pemakaian Lead Rubber Bearing (LRB) dan Modular Expansion Joint harus dapat mengakomodasi gempa dengan periode ulang 1000 tahun.

“Saya berharap betul tol ini kualitasnya lebih baik dari Jakarta-Cikampek yang awalnya kurang nyaman, karena kualitas konstruksi sambungannya,” tutur Menteri Basuki.

Proyek Tol Layang AP Pettarani dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp 2,24 triliun. Konstruksi jalan tol layang terdiri dari 74 pier pada jalan utama, 55 pier pada ramp dengan jumlah box girder sebanyak 2.752 box dan 78 PCU girder. Pembangunannya telah mulai dilaksanakan sejak April 2018.

Jalan tol layang dibangun di atas Jalan Nasional AP Pettarani sehingga bisa berjalan lebih cepat tanpa pembebasan lahan.

Ruas ini akan melengkapi ruas tol eksisting pada Seksi I, II dan IV yang akan beroperasi dengan sistem terbuka sepanjang 10,4 Km dengan jumlah lajur jalan 2 x 2, lebar 3,50 meter, dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Jalan Boulevard dan Jalan Sultan Alauddin.

Load More