SuaraSulsel.id - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar melakukan investigasi untuk mencari fakta-fakta kasus penembakan yang diduga dilakukan oknum polisi terhadap tiga orang pemuda di Makassar.
Direktur LBH Makassar Muhammad Haedir mengungkapkan dari hasil penelusuran sementara, pihaknya menemukan bahwa sebelum terjadi penembakan di Jalan Barukang 3, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (30/8/2020) lalu sempat terjadi penikaman.
"Bukan korban yang tiga orang ini, tapi oknum masyarakat. Setelah ditikam, polisi menembak dan mencari pelaku penikaman itu," kata Haedir kepada sejumlah jurnalis, Rabu (2/9/2020).
Menurut Haedir, saat kejadian, seharusnya yang menjadi fokus polisi kala itu adalah masyarakat yang menikam.
"Seharusnya yang dikejar itu, salah satu masyarakat yang menikam itu. Dan tidak melakukan penembakan," ujar dia.
Sebab itu, ia menganggap bahwa asumsi polisi yang menyatakan penembakan dilakukan dikarenakan polisi terdesak tidak dapat dibenarkan.
Selain itu, dalam penanganan kasus penembakan tersebut juga terkesan ditutup-tutupi kepolisian. Pasalnya, polisi belum berani menjelaskan secara detail penyebab lain yang menyebabkan oknum polisi yang berada di lokasi tersebut menembak ke arah warga.
"Dia (polisi) masih punya waktu untuk tidak melakukan penembakan. Masa masyarakat yang kena dampak," jelas Haedir.
Dalam investigasi, lanjut Haedir, LBH Makassar juga sudah memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga: Sebut Korban Penembakan Positif Narkoba, LBH Makassar: Polisi Tidak Fokus
Warga yang ada di sekitar lokasi pun juga sudah diperiksa untuk diambil keterangannya. Tujuannya, untuk proses verifikasi fakta-fakta kasus penembakan tersebut.
Dari situ, Haedir mempertanyakan sikap oknum polisi dikarenakan terlalu gegabah untuk melepaskan tembakan.
"Dia (polisi) mencoba untuk menyerang korban. Betulkah korban yang membuat mereka melakukan penembakan? Kan belum tentu juga," kata dia.
"Kita meminta mengusut perkara ini, dengan membawa terduga pelaku ke pengadilan," Haedir menambahkan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan hingga kini sudah ada 20 orang yang diperiksa Bidang Propam Polda Sulsel terkait kasus penembakan terhadap tiga pemuda tersebut.
Dari 20 orang yang diperiksa, 16 diantaranya merupakan anggota polisi. Sedangkan, empat orang lainnya lagi adalah warga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Makassar Siap Dibeton dan Diaspal
-
Cara Menukar Uang Baru Bank Indonesia Lewat Aplikasi PINTAR
-
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
-
PSM Makassar Tanpa Tavares: Siapa Ahmad Amiruddin, Pelatih Interim Juku Eja?
-
Gubernur Sulsel Wajibkan Program MBG Serap Pangan Lokal