Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 02 September 2020 | 18:34 WIB
Ilustrasi penembakan. [Antara]

SuaraSulsel.id - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar melakukan investigasi untuk mencari fakta-fakta kasus penembakan yang diduga dilakukan oknum polisi terhadap tiga orang pemuda di Makassar.

Direktur LBH Makassar Muhammad Haedir mengungkapkan dari hasil penelusuran sementara, pihaknya menemukan bahwa sebelum terjadi penembakan di Jalan Barukang 3, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (30/8/2020) lalu sempat terjadi penikaman.

"Bukan korban yang tiga orang ini, tapi oknum masyarakat. Setelah ditikam, polisi menembak dan mencari pelaku penikaman itu," kata Haedir kepada sejumlah jurnalis, Rabu (2/9/2020).

Menurut Haedir, saat kejadian, seharusnya yang menjadi fokus polisi kala itu adalah masyarakat yang menikam. 

Baca Juga: Sebut Korban Penembakan Positif Narkoba, LBH Makassar: Polisi Tidak Fokus

"Seharusnya yang dikejar itu, salah satu masyarakat yang menikam itu. Dan tidak melakukan penembakan," ujar dia.

Sebab itu, ia menganggap bahwa asumsi polisi yang menyatakan penembakan dilakukan dikarenakan polisi terdesak tidak dapat dibenarkan.

Selain itu, dalam penanganan kasus penembakan tersebut juga terkesan ditutup-tutupi kepolisian. Pasalnya, polisi belum berani menjelaskan secara detail penyebab lain yang menyebabkan oknum polisi yang berada di lokasi tersebut menembak ke arah warga.

"Dia (polisi) masih punya waktu untuk tidak melakukan penembakan. Masa masyarakat yang kena dampak," jelas Haedir.

Dalam investigasi, lanjut Haedir, LBH Makassar juga sudah memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. 

Baca Juga: Kesal Tak Ditemui Anggota Dewan, Massa Aksi Rusak Kantor DPRD Makassar

Warga yang ada di sekitar lokasi pun juga sudah diperiksa untuk diambil keterangannya. Tujuannya, untuk proses verifikasi fakta-fakta kasus penembakan tersebut.

Dari situ, Haedir mempertanyakan sikap oknum polisi dikarenakan terlalu gegabah untuk melepaskan tembakan.

"Dia (polisi) mencoba untuk menyerang korban. Betulkah korban yang membuat mereka melakukan penembakan? Kan belum tentu juga," kata dia.

"Kita meminta mengusut perkara ini, dengan membawa terduga pelaku ke pengadilan," Haedir menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan hingga kini sudah ada 20 orang yang diperiksa Bidang Propam Polda Sulsel terkait kasus penembakan terhadap tiga pemuda tersebut.

Dari 20 orang yang diperiksa, 16 diantaranya merupakan anggota polisi. Sedangkan, empat orang lainnya lagi adalah warga.

Load More