Andi Sudirman Tampilkan Strategi Transportasi Hijau Mamminasata di Konferensi Smart City Asia

Andi Sudirman Sulaiman hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam Asia Smart City Conference

Muhammad Yunus
Rabu, 26 November 2025 | 13:14 WIB
Andi Sudirman Tampilkan Strategi Transportasi Hijau Mamminasata di Konferensi Smart City Asia
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menjadi salah satu pembicara pada ajang bergengsi Asia Smart City Conference (ASCC) 2025 yang digelar di Pacifico Yokohama North, Jepang, pada 25-27 November 2025 [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]
Baca 10 detik
  • Gubernur Sulsel memaparkan pengembangan Mamminasata di ASCC Jepang, fokus pada transportasi, efisiensi energi, dan dekarbonisasi.
  • Pengembangan UMTS Mamminasata mencakup BRT, LRT, hingga MRT sebagai kunci menekan emisi dan kemacetan regional.
  • Sulawesi Selatan menawarkan potensi EBT terbesar di Indonesia Timur, menarik minat perusahaan teknologi Asia untuk investasi.

Menurut Sudirman, pendekatan ini penting untuk menekan emisi, mengurangi kemacetan, dan menciptakan efisiensi antar kota-kota penyangga.

"Mobilitas menjadi kunci pembangunan kota cerdas. Kota yang maju selalu dimulai dengan sistem transportasi yang bisa diandalkan," ucapnya.

Ia menambahkan, ketersediaan transportasi publik yang nyaman dan terjangkau akan mendorong perubahan perilaku masyarakat sekaligus menciptakan pola urbanisasi yang lebih berkelanjutan.

Dalam jangka panjang, sistem transportasi terintegrasi juga menjadi pendorong investasi, terutama bagi kawasan industri dan pusat ekonomi baru.

Baca Juga:Gubernur Sulsel: Fokus Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Hujan

Selain mobilitas, Andi Sudirman memperkenalkan potensi energi baru terbarukan (EBT) Sulawesi Selatan yang disebutnya sebagai terbesar di Indonesia Timur.

Potensi EBT itu meliputi energi surya sebesar 60.410 MW, energi bayu 8.345 MW, serta energi hidro mencapai 814 MW.

Angka itu jauh melampaui kebutuhan listrik lokal dan membuka peluang Sulsel menjadi pemasok energi hijau untuk kawasan industri nasional dan Asia.

"Kami membuka pintu kolaborasi internasional untuk mengembangkan wilayah yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan. Sulsel siap menjadi pusat EBT di Indonesia dan Asia," tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa beberapa kawasan industri di Sulsel kini mulai merancang penggunaan energi bersih sebagai daya utama. Termasuk dalam proyek smelter hijau dan green manufacturing lainnya.

Baca Juga:Runway Bandara Arung Palakka Diperpanjang 21,9 Ha, Ini Dampaknya Bagi Ekonomi

Dengan dukungan pemerintah pusat dan minat investasi asing, provinsi Sulawesi Selatan menargetkan percepatan pembangunan PLTS skala utilitas, PLTB tambahan di daerah pesisir, serta revitalisasi energi hidro.

Dilirik Perusahaan Teknologi Asia

Dalam sesi diskusi, presentasi Andi Sudirman menarik perhatian sejumlah perusahaan teknologi berorientasi lingkungan dari Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.

Mereka menilai kombinasi potensi EBT, posisi geografis strategis, serta pertumbuhan ekonomi yang stabil menjadikan Sulsel kompetitif sebagai lokasi investasi baru.

Beberapa delegasi juga menyampaikan ketertarikan bekerja sama dalam pengembangan sistem transportasi modern, pengelolaan kota cerdas, hingga infrastruktur digital untuk layanan publik.

"Kami akan menindaklanjuti peluang kerja sama ini melalui tim teknis," ujar Sudirman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini