Kurangi Krisis Air: Perusahaan Ini Ubah Air Laut Jadi Air Bersih

SPJM subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging dan Shipyard

Muhammad Yunus
Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Kurangi Krisis Air: Perusahaan Ini Ubah Air Laut Jadi Air Bersih
Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) melalui dua anak perusahaannya mengelola dan mengoperasikan sea water reserve osmosis (SWRO) untuk mendukung pengurangan penggunaan air tanah [Suara.com/ANTARA/HO- SPJM]
Baca 10 detik
  • Komitmen perusahaan untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang mendukung pemanfaatan energi secara efektif dan efisien
  • Penggunaan teknologi alternatif untuk mengurangi penggunaan air tanah
  • Menyebabkan penurunan muka tanah, intrusi air laut, penurunan kualitas air, dan kerusakan ekosistem

SuaraSulsel.id - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) sebagai salah satu Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) telah mengelola dan operasikan teknologi sea water reserve osmosis (SWRO) untuk meminimalisasi penggunaan air tanah.

"SPJM sebagai salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging dan Shipyard (MEPS) menunjukkan komitmen untuk menjaga lingkungan," kata SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick di Makassar, Senin (27/10).

Dia mengatakan, komitmen perusahaan untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang mendukung pemanfaatan energi secara efektif dan efisien, tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang disediakan oleh seluruh pengguna jasa.

Salah satu langkah nyatanya adalah dengan mendukung upaya penggunaan teknologi alternatif untuk mengurangi penggunaan air tanah dengan mengelola SWRO di beberapa pelabuhan di wilayah operasional SPJM.

Baca Juga:Mahasiswa ITH Parepare Bikin Aplikasi AI: Bahasa Isyarat Jadi Suara

Tubagus mengatakan, penggunaan air tanah secara berlebihan dapat memberikan dampak terhadap keberlanjutan lingkungan diantaranya dapat menyebabkan penurunan muka tanah (subsiden), intrusi air laut, penurunan kualitas air, dan kerusakan ekosistem.

Dampak ini juga memicu beberapa kondisi bahaya lain seperti peningkatan risiko banjir dan risiko kerusakan infrastruktur, kondisi air yang tidak layak konsumsi.

Serta pengeringan sungai, danau, dan lahan basah yang berpotensi mengancam habitat dan fungsi ekosistem.

Terlebih lagi penggunaan air tanah yang berlebihan juga dapat mengakibatkan adanya penurunan kualitas air tanah yang dapat membahayakan kesehatan dan risiko fenomena krisis air.

Untuk itu sebagai wujud komitmen penerapan sistem manajemen terpadu dalam mendukung pemanfaatan energi secara efektif dan efisien tanpa mengurangi kualitas pelayanan, SPJM bersama dengan anak perusahaan di bawahnya yaitu PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) dan PT Lamong Energi Indonesia (LEGI) melakukan pengoperasian dan pemeliharaan teknologi SWRO.

Baca Juga:DPRD Sebut PDAM Gagal Atasi Krisis Air Bersih di Kota Makassar

"Ini telah diterapkan di beberapa Pelabuhan. SWRO sendiri merupakan teknologi yang digunakan untuk proses desalinasi yaitu mengubah air laut menjadi air tawar dengan menggunakan membran khusus," katanya.

Dengan membran tersebut air melewati tekanan tinggi dengan tujuan memisahkan garam dan kontaminan lainnya.

Teknologi ini merupakan alternatif solusi untuk menyediakan air bersih yang berkelanjutan di daerah yang kesulitan mendapatkan sumber air tawar seperti daerah pesisir atau pulau-pulau terpencil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini