Aspirasi untuk Bakal Calon Rektor Unhas: 'Kampus Berdampak' hingga Kemandirian Finansial

Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Unhas Periode 20262030

Muhammad Yunus
Selasa, 07 Oktober 2025 | 14:40 WIB
Aspirasi untuk Bakal Calon Rektor Unhas: 'Kampus Berdampak' hingga Kemandirian Finansial
Senat Akademik Universitas Hasanuddin melanjutkan rangkaian Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Periode 2026–2030, Selasa (7/10) [Suara.com/Humas Unhas]
Baca 10 detik
  • Dosen Unhas: Kampus Harus Jadi “Kampus Berdampak”, Bukan Sekadar Merdeka Belajar
  • Rektor Baru Unhas Ditantang Wujudkan Kemandirian Finansial Tanpa Naikkan UKT
  • Zona Agrokompleks Unhas Beri Masukan Tajam untuk Calon Rektor 

SuaraSulsel.id - Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) melanjutkan rangkaian Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Periode 2026–2030.

Sebelumnya digelar di Zona A, kali ini kegiatan berlangsung di Zona B atau rumpun Agrokompleks yang mencakup Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan, Fakultas Teknologi Pertanian, serta Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Fakultas Kehutanan, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, pada Selasa (7/10), dimulai pukul 09.00 Wita dan dipandu oleh Prof. Aminuddin Syam.

Dalam forum ini, para bakal calon rektor memaparkan kertas kerja berisi gagasan strategis, arah kebijakan, serta rencana program kerja yang diselaraskan dengan Rencana Pengembangan (RP) Unhas 2030.

Baca Juga:Dari UKT hingga Riset, Ini Aspirasi Sivitas Akademika untuk Calon Rektor Unhas

Paparan tersebut menjadi bahan diskusi terbuka bersama sivitas akademika. Para dosen dan pimpinan fakultas aktif memberikan masukan, saran, dan kritik konstruktif, sehingga suasana forum berlangsung dinamis dan produktif.

Salah satu peserta, Prof. Makarennu, menekankan perlunya pergeseran paradigma dari Merdeka Belajar menuju “Kampus Berdampak”.

Ia menilai, semangat pembelajaran merdeka yang sudah lama diterapkan Unhas perlu dikembangkan ke arah yang lebih transformatif agar hasil pendidikan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.

“Unhas sudah lebih dulu menerapkan semangat pembelajaran merdeka melalui Mata Kuliah Penguatan Kompetensi (MKPK). Program ini berdampak besar bagi mahasiswa dan perlu dilanjutkan dalam bingkai kampus yang berdampak luas,” ujar Prof. Makarennu.

Dari Fakultas Pertanian, Prof. Rusnadi Padjung menyoroti isu kemandirian finansial seiring status Unhas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Baca Juga:Aturan Pemilihan Rektor Unhas : Boleh Ajak Makan-makan Senator, Tapi..

Ia menegaskan, strategi peningkatan pendapatan non-APBN harus dijalankan dengan bijak tanpa menambah beban mahasiswa atau masyarakat sekitar kampus.

“Ada tiga prinsip penting yang perlu dijaga: tidak menaikkan UKT, tidak mengambil alih aktivitas ekonomi masyarakat, dan tidak mengurangi kenyamanan sivitas akademika,” jelasnya.

“Kemandirian finansial harus tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.”

Sementara itu, Prof. Baharuddin Mappangaja dari Fakultas Kehutanan mengingatkan pentingnya dukungan terhadap riset-riset terapan.

Ia mencontohkan hasil inovasi Unhas yang berhasil mempersingkat masa panen padi dari enam bulan menjadi tiga bulan—bukti nyata kontribusi kampus terhadap ketahanan pangan nasional.

“Kepemimpinan rektor mendatang diharapkan terus mendorong riset yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini