- Enam kelompok pemuda di wilayah ini saling serang hampir setiap hari
- Pelaku tawuran turun ke jalan membawa busur, senapan angin, hingga petasan berdaya ledak tinggi
- Berani menggunakan senapan angin hingga bom molotov
![Perang kelompok antar lorong di Kecamatan Tallo, kota Makassar kembali pecah dan menelan korban [Suara.com/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/24/72473-tawuran-di-makassar.jpg)
Harta Ikut Hilang
Tidak hanya Sultan, Salma, warga lainnya, juga kehilangan rumahnya.
Ia menceritakan bagaimana massa membakar kediamannya dan menjarah harta benda yang tertinggal.
"Emas cincin, kalung, gelang, masing-masing lima gram, uang tunai, semua hilang," katanya.
Baca Juga:Rumah Dibakar, Emas Raib: Warga Makassar Korban Bentrokan Minta Jaminan Keamanan Ekstra!
Ia mengaku sudah keluar rumah saat api berkobar, tetapi ketika mencoba masuk kembali untuk menyelamatkan barang berharga, perhiasan dan uang sudah lenyap.
"Bukan terbakar, tapi dijarah," tegasnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Namun bagi warga, traumanya begitu dalam. Mereka sudah jatuh, ditimpah tangga pula.
"Rumah sudah dibakar, harta juga diambil," keluh Salma.
Ketua RT setempat, Nawira, mengungkapkan bahwa tawuran di Kandea III sudah berlangsung hampir sebulan.
Baca Juga:Warisan Berdarah: 36 Tahun Perang di Makassar Tak Pernah Padam!
Skala kecil kerap muncul malam atau dini hari, meski siang hari warga terlihat damai.
"Kami mau setiap lorong dijaga polisi, supaya tidak ada lagi pembakaran rumah. Cukup kami jadi korban," ujarnya.
Menurutnya, pertemuan dengan aparat dan Tripika sudah beberapa kali dilakukan.
Namun bentrokan tetap pecah, bahkan saat rapat berlangsung.
Dalam insiden terbaru, selain lima rumah, tiga kendaraan hangus terbakar. Empat orang dilaporkan terluka terkena busur.
Bentrokan di Tallo bukan hal baru. Selama bertahun-tahun, kawasan ini dikenal rawan perang kelompok.