- Konflik antar-lorong itu diwariskan turun-temurun
- Bentrokan kerap meluas, memakan korban luka, bahkan menelan kerugian material
- Adanya indikasi bandar narkoba yang sengaja memprovokasi tawuran demi mengaburkan aktivitas ilegal mereka
Danton 4 Damkarmat Makassar, Wahyu, menyebut tim damkar sempat kesulitan menembus lokasi kebakaran.
“Bentrok masih berlangsung, jadi kami terhambat. Baru setelah polisi membubarkan massa dengan kendaraan taktis, 21 armada damkar bisa masuk,” ujarnya.
Upaya Damai yang Berulang
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi, yang turun langsung ke lokasi, menyatakan keprihatinannya.
Baca Juga:Bentrok Warga Makassar: Rumah Dibakar, Korban Berjatuhan, Ada Aktor Intelektual?
Ia bersama Kapolrestabes dan Dandim 1408/Makassar sepakat mendirikan posko penjagaan bersama untuk mencegah bentrokan susulan.
“Harapan kita, semua elemen harus bergerak bersama menjaga keamanan. Tindakan seperti ini tidak boleh terulang lagi, harus ada solusi dan penindakan tegas,” tegas Appi.
Sebanyak 40 Satpol PP diturunkan untuk membantu TNI-Polri berjaga di titik rawan.
Pemkot Makassar juga mendirikan posko sementara bagi warga terdampak kebakaran, lengkap dengan bantuan logistik.
Meski begitu, warga masih dihantui rasa takut. Seperti yang sering terjadi dalam sejarah panjang konflik Tallo, setiap upaya damai kerap berhenti di tengah jalan.
Baca Juga:Kronologi Bek PSM Makassar Victor Luiz Diduga Aniaya Pengendara di Jalan Raya
![Dua kelompok dari Kelurahan Layang dan Kelurahan Bunga Eja Beru, Sabtu (7/9/2025), saling serang menggunakan busur (Panah) [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/07/78335-tawuran.jpg)
Dugaan Motif Baru: Narkoba
Polisi menduga konflik lama ini kini ikut diperparah faktor lain.
Kapolrestabes Arya menyebut adanya indikasi bandar narkoba yang sengaja memprovokasi tawuran demi mengaburkan aktivitas ilegal mereka.
“Pelakunya masih kita dalami. Karena ini massa besar, bisa jadi ada yang memprovokasi. Dugaan keterlibatan bandar narkoba juga akan kami telusuri,” tegasnya.
Siklus Kekerasan yang Tak Selesai
Tawuran Tallo bukan sekadar soal lorong atau gengsi, tetapi simbol kegagalan menyelesaikan konflik sosial sejak puluhan tahun lalu.