Pejabat Pemprov Sulsel Diperiksa Dugaan Korupsi Alsintan di Soppeng

Program bantuan Alsintan kerap menuai masalah. Sejumlah kasus di berbagai daerah memperlihatkan adanya dugaan penyimpangan.

Muhammad Yunus
Senin, 25 Agustus 2025 | 10:26 WIB
Pejabat Pemprov Sulsel Diperiksa Dugaan Korupsi Alsintan di Soppeng
Ilustrasi: Petani di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menggarap sawah menggunakan alsintan dari Kementerian Pertanian [Suara.com/Lorensia Clara]

"Yang jelas kami sudah memeriksa beberapa pihak, termasuk kelompok tani, rekanan, dan pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng. Semua masih dalam tahap klarifikasi dan pengumpulan informasi," ujar Nazamuddin.

Meski telah memeriksa sejumlah pihak, Kejari Soppeng belum mau membeberkan detail hasil pemeriksaan.

Nazamuddin menyebut keterangan para saksi saat ini masih menjadi bahan analisis tim penyelidik.

"Kalau hasil pemeriksaan tentu sudah menyentuh substansi, sehingga kami tidak bisa sampaikan,” jelasnya.

Baca Juga:145 Narapidana Korupsi di Sulsel Dapat Remisi HUT RI

Ditanya soal potensi kerugian negara, Nazamuddin menegaskan penyelidikan masih difokuskan pada pengumpulan fakta.

Nantinya, penetapan kerugian negara baru bisa dilakukan setelah audit resmi oleh lembaga berwenang yaitu BPKP.

"Saat ini fokus kami meminta keterangan dari pihak-pihak terkait. Nantinya, jika sudah cukup, akan ada pihak berwenang yang melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah ada kerugian negara atau tidak," tambahnya.

Tak hanya itu, Kejari Soppeng juga kemungkinan akan memanggil Suwardi Haseng.

"Sampai saat ini tim belum menentukan waktunya (pemeriksaan). Tapi tentu penyelidik akan meminta keterangan dari pihak-pihak yang relevan, termasuk jika memang dibutuhkan dari Bupati Soppeng," ucap Nazamuddin.

Baca Juga:Korupsi Sistem Penyediaan Air Minum, 2 Kantor Balai di Makassar Digeledah

Alsintan merupakan program prioritas pemerintah pusat hingga daerah untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Melalui bantuan alat modern seperti traktor, mesin tanam, hingga pompa air, pemerintah berharap petani bisa lebih efisien mengelola lahan serta meningkatkan hasil produksi pangan.

Namun, dalam praktiknya, program ini kerap menuai masalah. Sejumlah kasus di berbagai daerah memperlihatkan adanya dugaan penyimpangan, mulai dari mark-up harga, pengadaan alat yang tidak sesuai spesifikasi, hingga penyaluran bantuan yang salah sasaran.

Di Sulawesi Selatan sendiri beberapa waktu terakhir isu distribusi alsintan kerap menjadi sorotan.

Di kabupaten Bone misalnya, bantuan alsintan malah diduga dijual oleh oknum kelompok tani yang bekerjasama dengan pegawai Dinas Pertanian.

Kasus ini bahkan dilaporkan ke Kejaksaan Agung RI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?