Rp17 Miliar untuk Pesawat Amfibi, Sulsel Genjot Pariwisata & Layanan Medis di Kepulauan

Dua pesawat tersebut akan digunakan untuk mendukung konektivitas pariwisata dan layanan medis di wilayah kepulauan

Muhammad Yunus
Senin, 11 Agustus 2025 | 13:53 WIB
Rp17 Miliar untuk Pesawat Amfibi, Sulsel Genjot Pariwisata & Layanan Medis di Kepulauan
Pemprov Sulsel melakukan uji coba pendaratan seaplane di Center Point of Infonesia (CPI), Senin 11 Agustus 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Kecepatan jelajahnya mencapai sekitar 185 knot (343 km/jam) dengan jarak tempuh hingga 1.200 kilometer.

Kapasitas angkutnya bisa mencapai 9 penumpang atau kargo hingga sekitar 1,3 ton, tergantung konfigurasi.

Dengan desain sayap tinggi (high wing) dan ponton amfibi yang kokoh, Cessna 208 amfibi sangat cocok untuk misi evakuasi medis, patroli pantai, penerbangan wisata, hingga distribusi logistik di daerah terpencil.

Pesawat ini juga dikenal memiliki tingkat keandalan tinggi serta perawatan yang relatif mudah, sehingga menjadi pilihan favorit banyak operator penerbangan di wilayah kepulauan seperti Indonesia.

Baca Juga:Diskominfo Sulsel: Sosmed Tidak Bisa Ganti Media Arus Utama

Pemprov Sulsel melakukan uji coba pendaratan seaplane di Center Point of Infonesia (CPI), Senin 11 Agustus 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]
Pemprov Sulsel melakukan uji coba pendaratan seaplane di Center Point of Infonesia (CPI), Senin 11 Agustus 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Pertama di Indonesia

Pemprov Sulsel sudah melakukan uji coba pendaratan seaplane di Center Point of Infonesia (CPI).

Menteri Perhubungan RI Budi Purwagandhi mengatakan, kehadiran infrastruktur water-based aerodrome merupakan langkah strategis untuk membuka konektivitas antar wilayah.

Terutama daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat atau laut konvensional.

"Selayar misalnya, bagaimana membantu atau menolong warga yang sakit seringkali sulit dilakukan. Pak Gubernur sudah punya program mengirimkan dokter ke wilayah tersebut, dan dengan seaplane ini akan lebih cepat," kata Budi.

Baca Juga:Kemenko Polkam Gandeng Pemerintah di Sulsel Perkuat Tata Kelola Data

Menurutnya, fasilitas ini ke depan dapat mendukung transportasi, logistik, pelayanan kesehatan darurat, hingga pengembangan pariwisata dan ekonomi daerah.

Ia menegaskan, ini adalah yang pertama di Indonesia yang diinisiasi pemerintah daerah. Memang ada daerah lain yang sudah punya seaplane, tapi itu milik swasta.

Dengan seaplane, kata Dudy, pelayanan masyarakat bisa lebih cepat, wisatawan pun bisa hemat waktu untuk menjangkau destinasi dengan nyaman.

"Untuk pemerintah daerah, pemprov Sulawesi Selatan adalah pemerintah daerah pertama yang menginisiasi untuk seaplane dan kami sangat mendukungnya," jelasnya.

Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menegaskan, fokus utama pengadaan seaplane adalah untuk pelayanan kesehatan dan pemerataan sistem transportasi di kepulauan.

"Kalau di darat sudah banyak transportasi massal, lalu bagaimana dengan kepulauan? Nanti kita fungsikan dua unit, satu untuk pelayanan publik emergency case, satu lagi untuk pariwisata," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini