Tim Andalan Sulsel Beri Bantuan ke Mantan Prajurit Kopassus

Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para pejuang bangsa

Muhammad Yunus
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 07:07 WIB
Tim Andalan Sulsel Beri Bantuan ke Mantan Prajurit Kopassus
Tim Andalan Sulsel Peduli menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada eks RPKAD yang hidup kekurangan di Kabupaten Jeneponto, Sulsel [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Andalan Sulsel Peduli]

SuaraSulsel.id - Tim Andalan Sulsel Peduli bersama Pemprov Sulsel memberikan bantuan kepada mantan prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) TNI, Mustari Baso di Desa Kaluku, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Koordinator Tim Andalan Sulsel Peduli Jumali Sewang dalam keterangannya di Makassar, Kamis 7 Agustus 2025, mengatakan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para pejuang bangsa yang telah banyak berjasa namun kini hidup dalam keterbatasan.

“Kami tergerak melihat kondisi beliau. Di momen menjelang HUT Ke-80 RI ini, kami ingin menunjukkan bahwa negara dan masyarakat tidak lupa pada jasa-jasa beliau. Ini adalah bentuk kepedulian kami,” ujarnya.

Ia mengatakan bantuan yang diberikan berupa uang tunai serta dukungan moril yang diharapkan dapat meringankan beban hidup Mustari dan keluarganya.

Baca Juga:Link Pendaftaran Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMKM Pemprov Sulsel

Bantuan yang diberikan menjadi salah satu bentuk penghormatan atas jasa-jasanya sebagai prajurit TNI yang pernah mengabdi untuk bangsa dan negara.

Mustari Baso, mantan anggota Kopassus kini hidup terlantar di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan [Suara.com/Istimewa]
Mustari Baso, mantan anggota Kopassus kini hidup terlantar di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan [Suara.com/Istimewa]

Mustari Baso, yang kini berusia 82 tahun, tinggal di sebuah gubuk berukuran 2x2 meter.

Ia merupakan mantan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), satuan elite yang kini dikenal sebagai Kopassus TNI AD.

Semasa aktif, Mustari menjalani berbagai misi penting negara, mulai dari Operasi Irian Barat, Operasi Timor Timur, hingga penumpasan sisa-sisa PKI.

Mustari memulai karier militernya di era Presiden Soeharto.

Baca Juga:Gubernur Sulsel Bantu Rp10,5 Miliar Pembangunan Infrastruktur Maros

Ia menjalani pelatihan berat sebagai prajurit RPKAD, kemudian ditempatkan di berbagai medan tempur.

Tugas terakhirnya adalah di Kodim 1411 Bulukumba, sebelum akhirnya pensiun dengan pangkat Sersan Satu (Sertu) pada tahun 1992.

Kini, di usia senja, Mustari hidup sederhana tanpa banyak fasilitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini