Kabupaten Luwu dan Luwu Timur: Proyek investasi sektor lokal lainnya
Namun, pendekatan berkelanjutan yang ditawarkan Bone dinilai paling siap untuk ditawarkan ke investor (ready to offer) dan selaras dengan visi pembangunan jangka panjang Sulsel.
SSIC 2025: Bukan Sekadar Ajang Kompetisi
SSIC 2025 diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Bank Indonesia, dalam rangkaian kegiatan Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Forum PINISI SULTAN).
Baca Juga:Pelajar SMP di Kabupaten Bone Diculik, Warga Ketakutan Tidak Berani Menolong
Menurut Rizki, SSIC bukan hanya lomba, tetapi platform strategis untuk mengukur sejauh mana kesiapan daerah dalam mengemas proyek investasi yang menarik di mata pasar, baik nasional maupun internasional.
“Ini ajang menjaring proyek unggulan yang siap dipromosikan dan di-matchmaking dengan calon investor,” ujarnya.
Proyek-proyek unggulan dari SSIC 2025 rencananya akan kembali dipromosikan secara lebih luas melalui South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025 pada Oktober mendatang.
Masa Depan Bioetanol Bone
Keberhasilan Bone memenangkan SSIC 2025 menempatkan proyek bioetanol sebagai ikon investasi hijau Sulsel.
Baca Juga:Harga Emas Tembus Rp1,9 Juta, Saatnya Beli atau Jual? Cek Strategi di Sini
Tantangan berikutnya adalah memastikan proyek ini benar-benar direalisasikan secara konkret, dengan skema kemitraan yang kuat antara pemerintah daerah, investor, dan masyarakat lokal.
Di tengah urgensi transisi energi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, industri bioetanol menjadi jalan tengah yang menjanjikan. Menyelamatkan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan kemenangan ini, Kabupaten Bone bukan hanya membawa pulang trofi kompetisi, tetapi juga membuka jalan baru menuju kemandirian energi berbasis potensi lokal.