SuaraSulsel.id - Bangunan megah di kantor Gubernur Sulawesi Selatan yang berdiri kokoh di jalan Urip Sumoharjo, kota Makassar ternyata menyimpan kisah-kisah menyeramkan di balik aktivitas pemerintahan yang berlangsung setiap harinya.
Sejumlah pegawai dan pekerja kebersihan mengaku kerap mengalami kejadian mistis. Mulai dari bau dupa yang menyengat tanpa sumber, pintu yang terbuka dengan sendirinya hingga penampakan makhluk tak kasat mata di waktu-waktu tertentu.
Cerita-cerita gaib ini tak lepas dari sejarah panjang lokasi kantor tersebut.
Jadi, sebelum resmi digunakan sebagai pusat administrasi pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, area tersebut dulunya adalah kompleks pemakaman warga keturunan Tionghoa.
Baca Juga:Jasa Penggalian Kuburan di Makassar Gratis atau Berbayar? Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup
Namun, pada tahun 1983, lokasi pusat pemerintahan yang berada di jalan Ahmad Yani--kini Balai Kota Makassar-- dipindahkan ke kompleks kuburan Tionghoa tersebut.
Pemindahan makam dilakukan secara besar-besaran. Pemerintah menunjuk tiga lokasi seperti Bolangi, Macanda dan Pannara sebagai tempat relokasi makam.
Namun, saat proses pembangunan kantor baru, tidak semua makam berhasil dipindahkan.
Ada lima kuburan yang disebut-sebut tidak bisa digali. Kuburan tersebut terpaksa ditata ulang seperti taman. Letaknya ada di bawah tangga Ruang Pola.
![Salah satu tangga utama di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/05/25761-kantor-gubernur-sulsel.jpg)
Salah satu anggota Satpol PP yang sudah bekerja selama 28 tahun sebagai pegawai mengaku lima makam itu adalah saudara. Sudah banyak upaya dilakukan untuk memindahkan kuburan tersebut, tapi tidak berhasil.
Baca Juga:Annar Salahuddin Sampetoding Ingin Pindahkan Kantor Gubernur Sulsel dari Kota Makassar
"Orang-orang sebut itu penguasa tanahnya. Tidak bisa dipindahkan. Sudah didatangkan keluarganya tetap tidak bisa. Eskavator juga ndak bisa tembus tanahnya. Jadi dibiarkan saja, dibuat kayak taman di bawah tangga itu," sebutnya.
Lima makam tersebut akhirnya dibiarkan tetap berada di lokasi semula. Seiring waktu, kisah-kisah mistis mulai bermunculan.
Hasnah, seorang pegawai kebersihan yang sudah bekerja selama lima tahun lebih di kantor gubernur mengaku selalu datang pukul 03.00 wita setiap hari kerja untuk mulai membersihkan ruangan di lantai bawah hingga atas.
Namun, ketika ia naik di lantai dua, suasana mendadak berubah.
"Sering tiba-tiba merinding, padahal sebelumnya tidak ada perasaan apa-apa. Yang paling sering itu bau dupa yang menyengat sekali," ucapnya, Selasa, 5 Agustus 2025.
Ia menyebut di Baruga Lounge juga paling angker. Tak jarang ada pegawai lain yang mengaku melihat sosok perempuan berbaju merah berdiri diam.
Sosok itu paling sering menampakkan diri menjelang maghrib.
"Ada pegawai yang tugas di situ (Baruga Lounge) sering kesurupan," sebutnya.
Yang membuat Hasnah dan rekannya semakin yakin dengan keberadaan penghuni lain di kantor itu adalah posisi kursi yang sering berubah.
"Kami kan yang bersihkan dan atur semua kursi sebelum pulang sore hari. Tapi besok subuhnya posisinya itu berubah arah, padahal tentu saja belum ada pegawai yang datang," jelasnya.
Kisah mistis lain datang dari Imanuel, petugas kebersihan yang bertugas di lantai tiga.
Ia mengalami kejadian yang membuatnya enggan lagi naik ke lantai tersebut seorang diri.
"Waktu itu sekitar subuh, saya hendak buka pintu ruangan. Tapi sebelum tangan saya menyentuh gagang, pintunya sudah terbuka sendiri sangat pelan dan berbunyi seperti di film horor. Sampai sekarang merinding kalau ingat itu," kata Imanuel.
Sejak kejadian itu, Imanuel memilih menunggu teman datang atau matahari terbit sebelum naik ke lantai tiga. Ia tak ingin mengalami kejadian aneh yang sama.
Kejadian lain bahkan lebih menakutkan. Seorang rekan mereka, kata Imanuel, pernah ditampar oleh sosok hitam besar yang melintas dengan sangat cepat.
"Posisinya lagi menyapu, tiba-tiba ada yang sambar pipinya seperti ditampar keras. Tapi pas dilihat tidak ada apa-apa hanya bayangan hitam. Itu subuh hari, belum ada pegawai yang masuk. Ini anak sampai pingsan," cerita Imanuel.
Fenomena menyeramkan tak berhenti disitu. Dinda, seorang PNS yang sering lembur di kantor gubernur juga mengaku kerap "dikerjai".
Ia bercerita bahwa sering terdengar suara bel pintu berbunyi berulang kali. Namun, ketika pintu dibuka tidak ada siapa pun.
"Kejadian di lift juga lampu mati-nyala sendiri. Yang bikin merinding karena kejadiannya biasa maghrib," katanya.
Hingga kini kisah-kisah mistis itu masih menjadi cerita turun-temurun di lingkungan kantor gubernur Sulsel. Tim program televisi Dunia Lain bahkan sempat berencana meliput kejadian menyeramkan di kantor ini, tapi tidak mendapat izin.
Para pegawai dan pekerja kebersihan mengaku mereka sekarang sudah terbiasa dan memilih menghormati "penunggu kantor" tersebut.
"Cukup berdoa dan dalam hati bilang kami hanya mau bekerja. Tidak takabur atau bicara sembarangan," ujar Hasnah.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing