"Kami bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran Pak Menteri yang telah meresmikan RS ini. Ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah pengembangan kampus kami," ucap Hamdan.
![Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Rumah Sakit Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis 24 Juli 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/24/99776-menteri-agama.jpg)
Fasilitas Modern dan Kapasitas Besar
Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar memiliki kapasitas hingga 200 tempat tidur.
Rumah sakit ini terdiri dari sembilan lantai ditambah satu lantai basement, berdiri di atas lahan seluas 7.462 meter persegi, dengan total luas bangunan mencapai 23.877 meter persegi.
Baca Juga:Angka Kematian Meningkat! Menag Desak Evaluasi Layanan Kesehatan Haji
Pembangunan fisiknya rampung pada tahun 2022 dan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Gedung ini bahkan telah diserahterimakan kepada pihak kampus sejak 26 Juli 2022 oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulsel.
Pembangunan rumah sakit ini sejatinya telah dimulai sejak tahun 2011-2012 oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahap pertama dan kedua.
Namun, proyek sempat mangkrak pada tahun 2015. Barulah atas penugasan dari Presiden Joko Widodo, Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan yang sempat terhenti tersebut.
Pengerjaan lanjutan dilakukan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp133,9 miliar.
Baca Juga:Viral! RS Unhas Dituding Tolak Pasien Gawat Darurat, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Peresmian Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh penting, diantaranya Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi dan Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid.
Tokoh lainnya adalah Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, jajaran pejabat daerah lain seperti Wakil Bupati Gowa Darmawansyah Muin, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, hingga para rektor universitas negeri dan swasta.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing