Secara fisik, slag nikel umumnya berbentuk bongkahan keras berwarna abu-abu gelap atau hitam.
Komposisinya bervariasi, tetapi biasanya mengandung silika, alumina, magnesium oksida, serta sisa logam berat dalam jumlah kecil.
Karena volumenya yang cukup besar dan sifatnya yang sulit terurai secara alami, slag nikel seringkali menjadi perhatian dalam pengelolaan lingkungan.
Meski begitu, slag nikel tidak selalu dianggap sebagai limbah berbahaya.
Baca Juga:Ini Surga Tersembunyi Raja Ampat yang Wajib Kamu Jelajahi!
Di beberapa tempat, slag nikel dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai bahan campuran beton, material timbunan jalan, hingga bahan baku pembuatan semen.
Pemanfaatan ini membantu mengurangi dampak lingkungan sekaligus memberi nilai tambah dari limbah industri.
Namun, pemanfaatan slag nikel tetap harus memenuhi standar keselamatan dan lingkungan.
Sebab, jika tidak dikelola dengan baik, kandungan logam berat dalam slag dapat mencemari tanah dan air.
Oleh karena itu, penting untuk terus mendorong riset dan inovasi agar slag nikel dapat dimanfaatkan secara lebih aman dan berkelanjutan.
Baca Juga:Daftar 5 Perusahaan yang Dapat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat