Ekonomi Digital Tak Lagi Elit, Ibu Jamu Kini Melek QRIS

Inovasi seperti QRIS membuka akses keuangan digital bagi pelaku usaha mikro

Muhammad Yunus
Rabu, 18 Juni 2025 | 16:09 WIB
Ekonomi Digital Tak Lagi Elit, Ibu Jamu Kini Melek QRIS
Puji Lestari (50) Penjual jamu keliling telah menggantungkan hidupnya dari ramuan tradisional kini menggunakan QRIS untuk pembayaran [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Bahkan dulunya, Ibu Puji tak memiliki rekening bank. Semua hasil jualannya disimpan tunai dan dikelola seadanya.

Namun kini, ia bisa mengatur arus kas (cash flow) usahanya dengan lebih baik berkat pencatatan otomatis yang tersimpan di mutasi transaksi QRIS.

"Ada bukti. Jadi tidak pusing catat hari ini pemasukan dari mana saja dan pengeluaran untuk apa saja. Sangat memudahkan," ucapnya.

Inovasi seperti QRIS membuka akses keuangan digital bagi pelaku usaha mikro seperti Ibu Puji yang sebelumnya mungkin terpinggirkan oleh sistem keuangan formal.

Baca Juga:Rupiah Terancam Rp16.600 Akibat Konflik Iran-Israel: Investor Panik Cari Aset Aman

Hal ini sejalan dengan semangat Bank Indonesia dalam membentuk masyarakat yang tidak hanya melek ekonomi, tetapi juga adaptif terhadap perubahan.

Dengan mendorong penggunaan teknologi keuangan di tingkat usaha kecil-kecilan, Bank Indonesia sedang membentuk ekosistem ekonomi digital yang inklusif.

Ya, meski sederhana, kisah Ibu Puji adalah gambaran konkret dari wujud smart citizen. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang melek ekonomi dan terbuka terhadap inovasi.

Sebab cerdas secara ekonomi bukan berarti hanya tahu soal pasar saham atau investasi, tapi juga pada kemampuan melihat manfaat dari teknologi serta keberanian mencoba hal baru demi keberlanjutan hidup.

1,2 Juta Warga Sulsel Go Digital, Transaksi Tembus Rp10 Triliun

Baca Juga:Membanggakan! Siswa Katolik Juara Olimpiade Ekonomi Syariah

Perubahan gaya hidup digital memang tak lagi sekadar milik kaum urban atau pelaku usaha besar.

Di Sulawesi Selatan, adopsi sistem pembayaran digital berbasis kode Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS kian meluas dan mengakar di tengah masyarakat. Bahkan hingga ke lapisan usaha mikro sekalipun.

BI Perwakilan Sulsel mencatatkan lonjakan signifikan dalam penggunaan QRIS sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan data per 31 Desember 2024, jumlah pengguna aktif QRIS di Sulsel telah mencapai 1,225 juta orang. Angka ini naik sebesar 35.272 pengguna hanya dalam kurun Triwulan IV 2024 saja.

Jika dibandingkan secara tahunan, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,62 persen year-on-year (yoy). Ini sinyal bahwa masyarakat Sulsel semakin adaptif terhadap layanan keuangan digital.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Ricky Satria mengatakan, tidak hanya dari jumlah pengguna, volume dan nominal transaksi QRIS juga mencatatkan pertumbuhan impresif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini