"Sahabat Kecil.. Sudah Tidak Ada": Kisah Sultan, Bocah yang Lagunya Bikin Banjir Air Mata di Toraja

Kenangan masa kecil mereka penuh warna. Dari bermain rumah-rumahan, sampai makan bekal bersama seolah-olah mereka keluarga kecil yang tinggal di rumah buatan

Muhammad Yunus
Selasa, 03 Juni 2025 | 16:55 WIB
"Sahabat Kecil.. Sudah Tidak Ada": Kisah Sultan, Bocah yang Lagunya Bikin Banjir Air Mata di Toraja
Sultan, bocah yang viral di media sosial karena menyanyikan lagu untuk sahabatnya yang meninggal karena sakit [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sebuah video seorang bocah menyanyikan lagu di samping peti jenazah sahabatnya viral di media sosial. Video tersebut menggugah hati banyak netizen.

Bocah itu diketahui bernama Sultan, seorang anak di pelosok Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Ia menyanyikan lagu berjudul Sahabat Kecil untuk mengenang mendiang sahabatnya, Hutri, yang dimakamkan pada Sabtu, 30 Mei 2025 lalu.

"Saya dan Hutri kenal sejak dari kecil sekali. Kami tetangga, lahir beda tanggal, tapi bulan dan tahunnya sama," ujar Sultan saat kami menghubunginya dan berbincang.

Baca Juga:Dramatis! Detik-Detik Helikopter Mendarat Darurat di Enrekang, Pilot Banjir Pujian

Sultan mengenang sahabatnya itu sebagai anak perempuan yang berbeda dari teman-teman seusianya. Pembawaannya tomboy, tapi suaranya lembut dan tingkah lakunya membuat banyak orang jatuh hati.

Di mata Sultan, Hutri adalah sosok yang menyenangkan, penyabar dan punya senyum yang indah.

"Waktu kami masuk TK, sempat berkelahi kecil-kecilan. Kami sisemba' (adu kaki)," kenangnya, lalu tertawa lirih.

Kenangan masa kecil mereka penuh warna. Dari bermain rumah-rumahan, sampai makan bekal bersama seolah-olah mereka keluarga kecil yang tinggal di rumah buatan.

Saat masuk SD, kebersamaan mereka tak luntur. Berangkat dan pulang sekolah selalu berdua.

Baca Juga:Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI

"Itu yang saya tidak bisa lupa. Kami seperti saudara. Tidak ada hari tanpa bersama," kata bocah berusia 9 tahun itu.

Terakhir kali Sultan bertemu Hutri adalah saat libur panjang Lebaran. Mereka masih sempat bermain bersama.

Sultan baru tahu sahabat kecilnya yang baru duduk di bangku kelas 3 SD itu dirawat di rumah sakit karena tipes.

Beberapa hari kemudian, kabar duka datang tiba-tiba.

Belum sempat menjenguk, ia justru mendapat kabar bahwa Hutri telah meninggal dunia.

"Rasanya kaget dan tidak percaya. Saya minta diantar menjemput jenazah dari rumah sakit, ikut pulang ke kampung kami di Parandangan," katanya.

Sultan, bocah yang viral di media sosial karena menyanyikan lagu untuk sahabatnya yang meninggal karena sakit [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Sultan, bocah yang viral di media sosial karena menyanyikan lagu untuk sahabatnya yang meninggal karena sakit [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Pada hari pemakaman, Sultan memilih menyampaikan perpisahannya lewat lagu.

Ia berdiri di depan banyak pelayat. Menggenggam mikrofon dengan tangan yang gemetar.

Ia memilih menyanyikan "Sahabat Kecil", lagu yang menurutnya paling cocok menggambarkan kehilangan yang ia rasakan.

"Saya sempat nonton lagu itu di YouTube. Liriknya pas sekali. Yang saya pikirkan waktu nyanyi itu, teman saya benar-benar sudah tidak ada," bebernya.

Dalam video yang beredar, banyak pelayat yang tak kuasa menahan air mata ketika melihat Sultan bernyanyi dengan penuh perasaan. Ia menyentuh hati semua orang yang hadir.

Sultan menahan tangis. Suaranya bergetar, tapi ia teruskan.

Di sela lirik yang mengalir, Sultan membayangkan wajah sahabat kecilnya tersenyum. Kenangan mereka satu-satu muncul dalam benak.

"Saya sempat terisak pas membawakan lagu itu. Tapi saya selesaikan dengan baik. Kata orang, suara saya bagus. Mereka semua menangis."

Namun, Sultan tak bisa menahan air mata saat melihat foto Hutri terpasang di karangan bunga. Ia juga melihat ibu sahabatnya itu menangis di samping peti.

Hatinya remuk, tapi ia memilih untuk kuat.

"Tempat terakhir kalinya petinya didoakan itu halaman tempat kami biasa bermain dulu," kenangnya lagi.

Kini, halaman itu sunyi. Tidak akan ada lagi tawa dua anak kecil yang bermain rumah-rumahan.

Tidak akan ada lagi kaki kecil berlari bersama saat pulang sekolah.

Bagi Sultan, kepergian Hutri menyisakan kekosongan besar. Tapi, mau bagaimana. Tuhan sudah berkehendak lain. Bocah itu memilih untuk tegar.

Ia percaya sahabatnya mendengar nyanyiannya, tersenyum dari tempat yang lebih tenang.

"Semoga sahabat saya tenang di sana. Bahagia dan bangga melihat saya yang masih berjuang sendiri di sini," harapnya.

Warganet pun membanjiri kolom komentar unggahan video dengan doa dan dukungan untuk Sultan.

Banyak yang memuji ketegaran dan ketulusan anak itu dalam menghadapi duka.

Beberapa bahkan mengatakan bahwa momen seperti ini adalah pengingat tentang betapa murninya cinta dan persahabatan seorang anak.

Bagi banyak orang yang menyaksikan momen itu, kisah Sultan adalah pengingat bahwa cinta sejati tidak selalu datang dari orang dewasa, tapi bisa tumbuh tulus dari hati anak kecil yang ditinggal sahabatnya untuk selamanya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini