Tak hanya di bidang keagamaan, Jenderal Yusuf juga dinilai berjasa dalam membangun fondasi industri Sulawesi Selatan.
Jufri menyebut keberadaan PT Semen Tonasa dan Pabrik Kertas Gowa, dan Tambang Inco (kini Vale) tidak bisa dilepaskan dari peran besar Jenderal Jusuf.
"Semen Tonasa bisa berdiri karena perjuangan beliau sebagai Menteri Perindustrian. Begitu pula Pabrik Kertas Gowa yang saat itu direbut dari Jepang dan dibangun ulang sebagai bagian dari penguatan industri nasional,” jelasnya.
Lebih jauh, Jufri menyinggung kiprah Jenderal Jusuf di masa konflik dan konsolidasi militer di Sulsel pasca-kemerdekaan.
Baca Juga:Duduk Perkara Oknum TNI Ancam Tembak dan Culik Anak Buah Prabowo di Makassar
Salah satunya saat ia nyaris tewas dalam perundingan dengan tokoh gerilyawan, Andi Selle, di Pinrang.
Jenderal Yusuf nyaris ditembak dalam perjalanan dari lokasi perundingan ke rumah Bupati Pinrang, Andi Patonangi.
"Untung ada ajudannya, Peltu Daud Supriyanto yang melindungi beliau. Itu bagian dari sejarah penting stabilisasi keamanan di Sulsel," paparnya.
Dengan berbagai legacy tersebut, Pemprov Sulsel berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dapat memberikan pengakuan nasional atas jasa Jenderal Jusuf yang selama ini masih belum diberikan secara resmi.
"Apa lagi yang kurang dari beliau? Sejarah, pengabdian, dan pengaruhnya pada bangsa sudah sangat nyata," ucap Jufri.
Baca Juga:Anggota TNI Ancam Tembak Ketua Bappilu Gerindra Ternyata Adik Menteri Pertanian
Kini, dengan kepemimpinan Prabowo, yang menganggap diri seorang murid sekaligus pengagum Jenderal Jusuf, publik pun menanti. Akankah akhirnya Jenderal Jusuf mendapatkan pengakuan negara sebagai pahlawan nasional?